VALENTINE'S DAY
Bulan Pebruari khususnya tanggal 14 di bulan itu, menjadi hari yang ditunggu-tunggu banyak kalangan di seantero jagad raya ini. Tanggal 14 ini telah menyihir jutaan pasangan untuk mengekspresikan rasa kasih sayang dalam berbagai cara maupun dalam berbagai bentuk. Bukan hanya itu saja, bahkan di bulan menjelang tanggal itu banyak bermunculan aksesoris-aksesoris dalam bentuk kartu, gambar hati, coklat, cupit dll. Pusat-pusat perbelanjaan pun tidak ketinggalan dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang tersepi sampai yang tersesak, telah di banjiri aksesoris-aksesoris ini. Dan tidak ketinggalan warna ping mendominasi warna-warna yang ada.
Waw...luar biasa...pantastis...Apa sebenarnya Valentine's Day itu sehingga mampu menyedot perhatian banyak kalangan, dari yang muda sampai yang tua sekalipun. Mungkin Anda menjawab "Valentine's Day itu "hari kasih sayang". Anda tidak salah lagi. Tetapi tahukah Anda bagaimana sejarah, latar belakang perayaan ini? Maka sudah pasti tidak sedikit orang yang tidak mengetahui hal ini. Demikian Ceritanya
Pada masa pemerintahan Kaisar Romawi, khususnya kaisar Cladius II, yang mana pemerintahannya tengah berada dalam ancaman keruntuhannya dan berbagai ancaman muncul dari bangsa-bangsa lain. Guna mempertahankan wilayah kekuasaannya, Cladius II merekrut kaum laki-laki orang Romawi untuk diberangkatkan ke medan pertempuran. Kaisar beranggapan untuk menjadikan prajurit yang tangguh dan bagus, maka sang prajurit harus tidak menikah dan tidak mempunyai ikatan kasih dan batin, baik terhadap keluarga maupun terhadap seseorang. Untuk melanggengkan ambisinya tersebut, sang Kaisar menetapkan sebuah peraturan yakni melarang kaum pria Romawi menjalin hubungan cinta, bertunangan, apalagi menikah.
Di tengah-tengah gencarnya pemberlakuan larangan menikah bagi kaum pria Romawi oleh Kaisar Romawi, muncullah biarawan muda yang bernama Valentine. Secara diam-diam Valentine mengumpulkan Pemuda/I Romawi yang sedang jatuh cinta lalu menikahkan mereka. Tindakan yang dilakukan oleh Valentine ini tercium juga oleh Kaisar Cladius II, sehingga sang biarawan ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Dalam penjara Valentine dipaksa untuk menyembah dewa-dewa orang Romawi jika ia ingin lepas dari hukuman mati. Di dalam penjara ia bersahabat dengan seorang sipir penjara bernama Asterius. Asterius mempunyai seorang anak gadis yang semenjak lahirnya mengalami kebutaan. Valentine berusaha mengobati meta sang gadis sembari memberikan siraman-siraman rohani kepada sang gadis. Suatu ketika gadis ini berkata kepada Valentine “Apakah Tuhan mendengar doa kita?” dengan tegas Valentine menjawab “ya Dia mendengar doa-doa kita”. Berkat kasih dan keteguhan imannya mata gadis itupun di sembuhkan.
Menjelang ajal menjemput, (sebelum dieksekusi) Valentine sempat menulis ucapan untuk sang gadis dengan pesan “supaya ia semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Di akhir pesannya tak lupa Valentine menulis “From Your Valentine” (kalimat inilah yang telah menyihir jutaan orang untuk mengungkapkan kasih sayang pada seseorang di hari Valentines. Valentine dieksekusi dan meninggal dunia tanggal 14 Februari 270 M. Dan pada tahun 496 Paus Gelasius I menetapkan 14 Februari sebagai hari peringatan St. Valentine.
Dalam tradisi Romawi dikenal juga perayaan Lupercalia. Perayaan ini dilakukan untuk menghormati salah satu dewa mereka yaitu dewa kesuburan (Februato Juno). Perayaan Lupercalia ini merupakan acara cari jodoh. Bahkan konon katanya orang Romawi melakukan ini sebagai undian seksual. Caranya para gadis menuliskan namanya pada secarik kertas dan dimasukkan ke dalam kotak. Para pemuda yang hadir dalam acara tersebut mengambil kertas dalam kotak secara acak. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangannya sampai perayaan tahun berikutnya.
Tradisi jodoh-menjodohkan ini rupa-rupanya tidak sreg di hati Paus pada waktu itu, sehingga Gereja memodifikasinya dengan memasukkan nama-nama santo dalam kotak tersebut. Nama santo yang dapat dalam undiannya, akan meneladani santo yang tertulis dalam undiannya sampai perayaan berikutnya. dalam perayaan ini nama Valentine pun di abadikan. Di perayaan ini setiap pasangan kekasih dan suami istri Romawi mengungkapkan perasaan kasih dan cintanya dalam pesan bertuliskan tangan.
Dalam tradisi ini khususnya di daratan Eropa berkembang dengan menuliskan kata-kata cinta dalam bentuk kartu berhiaskan hati, dan dewa cupid kepada siapapun yang dicintainya. Kartu Valentine modern pertama dikirim oleh Charles seorang bangsawan Orlean kepada istrinya.
Perayaan Valentine's pun dari hari ke hari terus mengalami perkembangan seiring kemajuan zaman, bahkan telah kehilangan esensi sejatinya. Semangat kasih dan pengorbanan biarawan Valentine telah dikalahkan oleh perasaan kasih, cinta yang sesaat yang hanya sabatas aksesoris semata. Kita mulai beranggapan kalau orang memberikan kartu ucapan dengan kata-kata indah, coklat, bunga, itulah bukti cinta, kasih yang sejati. Sehingga tanpa kita sadari pun akhirnya kita terseret, dimana berawal dari coklat, bunga udah mengalami perubahan dimana "LOVE" yang diidentikkan dengan kasih itu telah bergeser nilainya dan digantikan dengan lust. Ketika nafsu yang berbica maka nilai kasih yang sejati itu akan memudar, dan ketika nilai kasih itu memudar maka akan banyak dan banyak lagi korban keganasan nafsu. Dan itulah akhir-akhir ini yang terjadi khususnya dikalangan remaja, mereka tidak segan segan melakukan sex party, pesta miras, pakai naorkoba, hanya karena sebuah perayaan valentines day yang sudah bergeser nilai hakikinya itu.
Sebagai penggemar perayaan valentines day, marilah kembalikan makna sejati dari perayaan tersebut, karena sejatinya cinta, kasih sayang tidak di embel-embeli oleh apapun, tetapi ketulusan dan pengorbanan. Itulah cinta dan kasih sayang dari Valentine sang biarawan dan itu jugalah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus, kasih yang tulus dan penuh pengorbanan.
Happy Valentine's
Bulan Pebruari khususnya tanggal 14 di bulan itu, menjadi hari yang ditunggu-tunggu banyak kalangan di seantero jagad raya ini. Tanggal 14 ini telah menyihir jutaan pasangan untuk mengekspresikan rasa kasih sayang dalam berbagai cara maupun dalam berbagai bentuk. Bukan hanya itu saja, bahkan di bulan menjelang tanggal itu banyak bermunculan aksesoris-aksesoris dalam bentuk kartu, gambar hati, coklat, cupit dll. Pusat-pusat perbelanjaan pun tidak ketinggalan dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang tersepi sampai yang tersesak, telah di banjiri aksesoris-aksesoris ini. Dan tidak ketinggalan warna ping mendominasi warna-warna yang ada.
Waw...luar biasa...pantastis...Apa sebenarnya Valentine's Day itu sehingga mampu menyedot perhatian banyak kalangan, dari yang muda sampai yang tua sekalipun. Mungkin Anda menjawab "Valentine's Day itu "hari kasih sayang". Anda tidak salah lagi. Tetapi tahukah Anda bagaimana sejarah, latar belakang perayaan ini? Maka sudah pasti tidak sedikit orang yang tidak mengetahui hal ini. Demikian Ceritanya
Pada masa pemerintahan Kaisar Romawi, khususnya kaisar Cladius II, yang mana pemerintahannya tengah berada dalam ancaman keruntuhannya dan berbagai ancaman muncul dari bangsa-bangsa lain. Guna mempertahankan wilayah kekuasaannya, Cladius II merekrut kaum laki-laki orang Romawi untuk diberangkatkan ke medan pertempuran. Kaisar beranggapan untuk menjadikan prajurit yang tangguh dan bagus, maka sang prajurit harus tidak menikah dan tidak mempunyai ikatan kasih dan batin, baik terhadap keluarga maupun terhadap seseorang. Untuk melanggengkan ambisinya tersebut, sang Kaisar menetapkan sebuah peraturan yakni melarang kaum pria Romawi menjalin hubungan cinta, bertunangan, apalagi menikah.
Di tengah-tengah gencarnya pemberlakuan larangan menikah bagi kaum pria Romawi oleh Kaisar Romawi, muncullah biarawan muda yang bernama Valentine. Secara diam-diam Valentine mengumpulkan Pemuda/I Romawi yang sedang jatuh cinta lalu menikahkan mereka. Tindakan yang dilakukan oleh Valentine ini tercium juga oleh Kaisar Cladius II, sehingga sang biarawan ditangkap dan dimasukkan dalam penjara. Dalam penjara Valentine dipaksa untuk menyembah dewa-dewa orang Romawi jika ia ingin lepas dari hukuman mati. Di dalam penjara ia bersahabat dengan seorang sipir penjara bernama Asterius. Asterius mempunyai seorang anak gadis yang semenjak lahirnya mengalami kebutaan. Valentine berusaha mengobati meta sang gadis sembari memberikan siraman-siraman rohani kepada sang gadis. Suatu ketika gadis ini berkata kepada Valentine “Apakah Tuhan mendengar doa kita?” dengan tegas Valentine menjawab “ya Dia mendengar doa-doa kita”. Berkat kasih dan keteguhan imannya mata gadis itupun di sembuhkan.
Menjelang ajal menjemput, (sebelum dieksekusi) Valentine sempat menulis ucapan untuk sang gadis dengan pesan “supaya ia semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Di akhir pesannya tak lupa Valentine menulis “From Your Valentine” (kalimat inilah yang telah menyihir jutaan orang untuk mengungkapkan kasih sayang pada seseorang di hari Valentines. Valentine dieksekusi dan meninggal dunia tanggal 14 Februari 270 M. Dan pada tahun 496 Paus Gelasius I menetapkan 14 Februari sebagai hari peringatan St. Valentine.
Dalam tradisi Romawi dikenal juga perayaan Lupercalia. Perayaan ini dilakukan untuk menghormati salah satu dewa mereka yaitu dewa kesuburan (Februato Juno). Perayaan Lupercalia ini merupakan acara cari jodoh. Bahkan konon katanya orang Romawi melakukan ini sebagai undian seksual. Caranya para gadis menuliskan namanya pada secarik kertas dan dimasukkan ke dalam kotak. Para pemuda yang hadir dalam acara tersebut mengambil kertas dalam kotak secara acak. Gadis yang terpilih akan menjadi pasangannya sampai perayaan tahun berikutnya.
Tradisi jodoh-menjodohkan ini rupa-rupanya tidak sreg di hati Paus pada waktu itu, sehingga Gereja memodifikasinya dengan memasukkan nama-nama santo dalam kotak tersebut. Nama santo yang dapat dalam undiannya, akan meneladani santo yang tertulis dalam undiannya sampai perayaan berikutnya. dalam perayaan ini nama Valentine pun di abadikan. Di perayaan ini setiap pasangan kekasih dan suami istri Romawi mengungkapkan perasaan kasih dan cintanya dalam pesan bertuliskan tangan.
Dalam tradisi ini khususnya di daratan Eropa berkembang dengan menuliskan kata-kata cinta dalam bentuk kartu berhiaskan hati, dan dewa cupid kepada siapapun yang dicintainya. Kartu Valentine modern pertama dikirim oleh Charles seorang bangsawan Orlean kepada istrinya.
Perayaan Valentine's pun dari hari ke hari terus mengalami perkembangan seiring kemajuan zaman, bahkan telah kehilangan esensi sejatinya. Semangat kasih dan pengorbanan biarawan Valentine telah dikalahkan oleh perasaan kasih, cinta yang sesaat yang hanya sabatas aksesoris semata. Kita mulai beranggapan kalau orang memberikan kartu ucapan dengan kata-kata indah, coklat, bunga, itulah bukti cinta, kasih yang sejati. Sehingga tanpa kita sadari pun akhirnya kita terseret, dimana berawal dari coklat, bunga udah mengalami perubahan dimana "LOVE" yang diidentikkan dengan kasih itu telah bergeser nilainya dan digantikan dengan lust. Ketika nafsu yang berbica maka nilai kasih yang sejati itu akan memudar, dan ketika nilai kasih itu memudar maka akan banyak dan banyak lagi korban keganasan nafsu. Dan itulah akhir-akhir ini yang terjadi khususnya dikalangan remaja, mereka tidak segan segan melakukan sex party, pesta miras, pakai naorkoba, hanya karena sebuah perayaan valentines day yang sudah bergeser nilai hakikinya itu.
Sebagai penggemar perayaan valentines day, marilah kembalikan makna sejati dari perayaan tersebut, karena sejatinya cinta, kasih sayang tidak di embel-embeli oleh apapun, tetapi ketulusan dan pengorbanan. Itulah cinta dan kasih sayang dari Valentine sang biarawan dan itu jugalah yang diteladankan oleh Tuhan Yesus, kasih yang tulus dan penuh pengorbanan.
Happy Valentine's