BAB III BERCERMIN DIRI
1. Manusia sebagai Gambar dan Rupa Allah
Kejadian 1:26 mengatakan “Berfirmanlah Allah baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”. Istilah “gambar” dalam bahasa aslinya dipakai kata “tselem” yang berarti:gambar, patung, model yang asli. Sedangkan istilah “rupa” dalam bahsa aslinya “demuth” yang berarti salinan, tembusan yang asli. Atas penjelasan ini, Alkitab secara prinsip hendak menjelaskan bahwa penciptaan manusia memiliki kesamaan dengan Allah yaitu kesamaan ilahi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan Juga dalam keserupaan dengan Allah Esensi manusia tercakup di hal bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah. Konsep yang ada dalam Alkitab ini sangat berbeda sekali dengan teori-teori lainnya, termasuk teori Carles Darwin, yang menganggap “manusia merupakan makhluk binatang menyusui yang tertinggi, cerdas, sebagai kelanjutan dari makhluk sebelumnya yang sederhana”. Bahkan Darwin mengatakan manusia adalah keturunan kera.
Alkitab menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling tertinggi di atas segala-galanya yang dicipta oleh Tuhan Allah. Dengan demikian manusia berbeda dengan semua mahluk ciptaan yang lain dan menjadi yang tertinggi sebagai ciptaan Allah atas semua ciptaan. John stott mengatakan “ Mahluk manusia adalah segambar dan serupa dengan Allah, diciptakan menurut rupa dan memiliki kebolehan-kebolehan yang unik yang membedakannya dan mahluk binatang” segambar dan serupa dengan Allah suatu kualitas yang menjadikan manusia istimewah dihadapan Allah, namun ke istimewaan yang dimiliki oleh manusia tidak berarti manusia luput dari kelebihan dan kelemahan. Dan itulah sebabnya manusia perlu bercermin diri.
Kejadian 1:26 mengatakan “Berfirmanlah Allah baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita”. Istilah “gambar” dalam bahasa aslinya dipakai kata “tselem” yang berarti:gambar, patung, model yang asli. Sedangkan istilah “rupa” dalam bahsa aslinya “demuth” yang berarti salinan, tembusan yang asli. Atas penjelasan ini, Alkitab secara prinsip hendak menjelaskan bahwa penciptaan manusia memiliki kesamaan dengan Allah yaitu kesamaan ilahi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan Juga dalam keserupaan dengan Allah Esensi manusia tercakup di hal bahwa manusia adalah gambar dan rupa Allah. Konsep yang ada dalam Alkitab ini sangat berbeda sekali dengan teori-teori lainnya, termasuk teori Carles Darwin, yang menganggap “manusia merupakan makhluk binatang menyusui yang tertinggi, cerdas, sebagai kelanjutan dari makhluk sebelumnya yang sederhana”. Bahkan Darwin mengatakan manusia adalah keturunan kera.
Alkitab menempatkan manusia sebagai makhluk yang paling tertinggi di atas segala-galanya yang dicipta oleh Tuhan Allah. Dengan demikian manusia berbeda dengan semua mahluk ciptaan yang lain dan menjadi yang tertinggi sebagai ciptaan Allah atas semua ciptaan. John stott mengatakan “ Mahluk manusia adalah segambar dan serupa dengan Allah, diciptakan menurut rupa dan memiliki kebolehan-kebolehan yang unik yang membedakannya dan mahluk binatang” segambar dan serupa dengan Allah suatu kualitas yang menjadikan manusia istimewah dihadapan Allah, namun ke istimewaan yang dimiliki oleh manusia tidak berarti manusia luput dari kelebihan dan kelemahan. Dan itulah sebabnya manusia perlu bercermin diri.
2. Arti Bercermin Diri
Apakah Anda pernah bercermin? Apa yang Anda lakukan ketika sedang bercermin? Mungkin sebagian besar kita, ketika berada di depan cermin, akan merasa termangu-mangu, tersenyum, kagum melihat dirinya yang aduhai. Sebagian besar lagi merasa cemberut, kusam ketika melihat dirinya yang tidak sebanding dengan rekan-rekannya.
Tampilan dua sisi ini sebenarnya tidak bisa lepas dari hidup kita. Baik yang membuat kita terpesona maupun yang tidak. Hal ini ibarat dua sisi mata uang yang selalu dan selalu bersama. Itulah sebabnya manusia yang dicipta seganbar dan serupa dengan Allah itu perlu bercermin diri.
Bercermin diri maksudnya belajar mengenal diri sendiri mengenal diri sendiri berarti kita mengenal apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kita. Tidak dapat disangkal, banyak orang tidak menyadari kelebihan dan kelemahannya ketika ia mengekspresikan dirinya. Orang yang mampu mengenal dirinya secara baik, diharapkan juga mampu mengelola emosi dan pikiran serta tindakannya secara seimbang.
Tidak dapat disangkal ada orang yang menutup diri menemukan kelemahan dirinya apalagi untuk memperbaharuinya. Perlu juga kita sadari bahwa ada kelemahan tidak berasal dari diri dan tidak dapat ditolak seperti cacat fisik. Itu pun tidak menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa karena tidak sedikit orang yang bisa berhasil walaupun ia cacat secara fisik misalnya Nick Vujicis (tuna daksa yang sukses sebagai penginjil dan pengusaha) Tuhan telah memberikan kelebihan kepada tiap-tiap orang. tinggal bagaimana orang tersebut, lingkungannya dapat menemukan kelebihan itu dan memanfaatkannya secara maksimal. Kita tidak boleh pasrah begitu saja dengan keadaan yang kita alami. Yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kelemahan yang ada pada diri kita adalah, menemukan kelemahan itu sendiri dan mengubah cara pandang kita sehingga kita dapat mengatasinya.
Tampilan dua sisi ini sebenarnya tidak bisa lepas dari hidup kita. Baik yang membuat kita terpesona maupun yang tidak. Hal ini ibarat dua sisi mata uang yang selalu dan selalu bersama. Itulah sebabnya manusia yang dicipta seganbar dan serupa dengan Allah itu perlu bercermin diri.
Bercermin diri maksudnya belajar mengenal diri sendiri mengenal diri sendiri berarti kita mengenal apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan kita. Tidak dapat disangkal, banyak orang tidak menyadari kelebihan dan kelemahannya ketika ia mengekspresikan dirinya. Orang yang mampu mengenal dirinya secara baik, diharapkan juga mampu mengelola emosi dan pikiran serta tindakannya secara seimbang.
Tidak dapat disangkal ada orang yang menutup diri menemukan kelemahan dirinya apalagi untuk memperbaharuinya. Perlu juga kita sadari bahwa ada kelemahan tidak berasal dari diri dan tidak dapat ditolak seperti cacat fisik. Itu pun tidak menjadi alasan untuk tidak berbuat apa-apa karena tidak sedikit orang yang bisa berhasil walaupun ia cacat secara fisik misalnya Nick Vujicis (tuna daksa yang sukses sebagai penginjil dan pengusaha) Tuhan telah memberikan kelebihan kepada tiap-tiap orang. tinggal bagaimana orang tersebut, lingkungannya dapat menemukan kelebihan itu dan memanfaatkannya secara maksimal. Kita tidak boleh pasrah begitu saja dengan keadaan yang kita alami. Yang dapat kita lakukan dalam mengatasi kelemahan yang ada pada diri kita adalah, menemukan kelemahan itu sendiri dan mengubah cara pandang kita sehingga kita dapat mengatasinya.
1. Jelaskan mengapa manusia istimewa di hadapan Allah?
2. Tuliskan isi kejadian 1 :26?
3. Apa maksudnya bercermin diri?
4. Setelah mengenal kelemahan anda sendiri, apa yang akan anda lakukan atau
kelemahan tersebut?