BAB III KARAKTER REMAJA KRISTEN
Masa remaja adalah masa pembentukan identitas. Artinya, pada masa inilah terjadi proses pencarian dan pemantapan sifat serta kebiasaan yang akan menjadi ciri khas seseorang dan yang akan dipertahankan sampai sisa hidupnya. Dalam pencarian identitas ini, seorang remaja sangat dipengaruhi oleh orang-orang disekitarnya dan yang paling dominan yang mempengaruhi identitasnya adalah orang-orang yang paling sering ditemui. Misalnya peranan keluarga dan teman sebaya.
Saat ini banyak remaja yang terlibat dalam hal-hal yang salah seperti kecanduan narkoba, seks bebas, pola hidup konsumtif dan lain sebagainya. Hal itu sering terjadi akibat pengaruh teman sebayanya yang mengatakan “tidak gaul” atau “ketinggalan zaman”. Banyak remaja terjerumus ke hal-hal seperti ini tentunya karena mereka tidak memiliki karakter yang kuat.
1. Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan karakter
Pola asuh orang tua
Adalah hakekat manusia bahwa sejak terbentuknya seorang manusia baru-yakni – sejak terjadinya conceptis antara sel telur dan sel kelamin laki-laki – sampai menjadi tua, ia akan mengalami perkembangan. Perkembangan-perkembangan ini akan dialami berbeda-berbeda sesuai dengan fase-fasenya. Adalah pula hakekat manusia bahwa dalam perkembangannnya ia membutuhkan orang lain. Dan orang lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang tuanya sendiri. Orang tuanyalah yang bertanggung jawab memperkembangkan keseluruhan eksistensi si anak.
Termasuk tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak, baik dari sudut organis maupun psikologisnya, antara lain: makanan, minuman sampai kebutuhan-kebutuhan psikis, seperti: kebutuhan akan perkembangan intelektual melalui pendidikan serta kebutuhan akan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan, asuhan, ucapan-ucapan dan perlakuan-perlakuan. Dengan demikian diharapkan si anak akan dapat tumbuh dan berkembang kea rah pribadi yang harmonis dan matang.
Norma masyarakat
Kehidupan manusia dapat berlangsung oleh hubungan-hubungannya yang terus-menerus dan timbal-balik dengan lingkungan hidupnya, dengan alam sekelilingnya. Dalam hubungan timbal-baliknya dengan lingkungan ini manusia dipengaruhi dan bisa mempengaruhi lingkungan tempat ia berada. Adakalanya manusia bisa berbuat “sewenang-wenang” terhadap sesuatu yang terdapat di lingkungannya demi kebutuhan pribadinya. Contoh, sepotong kayu yang terletak di depan kita dapat dipotong-potong dengan pisau sehingga berkeping-keping. Kayu itu dapat pula kita patah-patahkan; dapat kita buang dan seterusnya. Kayu tersebut dapat kita perlakukan sesuai dengan kehendak kita, sesuai dengan kemauan kita, tanpa orang lain merasa keberatan. Akan tetapi, bila kayu tersebut masih berupa batang pohon jati yang sengaja di tanam atau pohon mangga yang tumbuh di pekarangan tetangga, maka kita tidak bisa berbuat semau kita terhadap kayu tersebut.
Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam hal-hal tertentu manusia bebas bertingkah-laku dan berkehendak, apakah tingkah laku itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan ataukah untuk tujuan-tujuan lain. Di lain pihak kebebasan tingkah laku ini dibatasi oleh adanya batas-batas atau norma-norma. Batas atau norma-norma ini ada yang sengaja dibuat untuk mengatur kehidupan manusia sebagai pribadi masyarakat dan Negara. Batas atau norma yang sengaja dibuat ini memungkinkan manusia hidup dengan tata cara dan petunjuk-petunjuk yang teratur.
Teman sebaya
Jika kedua orang tua selalu tidak benar, maka teman-teman tidak pernah salah. Pertimbangan dari teman-teman sebaya mengenai pakaian, makanan, musik dan bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting. Mereka cenderung lebih menghargai pandangan yang diberikan oleh teman-temannya. Bagaimanapun juga hubungan antara teman dapat menjadi kuat seperti hubungan keluarga. Seperti apa pun teman-teman yang dipilih si remaja pastilah dipilih karena suatu alas an. Kelompok teman menjadi sangat penting baginya. Teman-teman merupakan bagian penting dari usaha seorang remaja untuk tumbuh menuju kedewasaan. Persahabatan sangatlah penting, mereka tidak dapat dengan mudah dipisahkan.
Dll
Keteladan dari tokoh Alkitab
Saat ini banyak remaja yang terlibat dalam hal-hal yang salah seperti kecanduan narkoba, seks bebas, pola hidup konsumtif dan lain sebagainya. Hal itu sering terjadi akibat pengaruh teman sebayanya yang mengatakan “tidak gaul” atau “ketinggalan zaman”. Banyak remaja terjerumus ke hal-hal seperti ini tentunya karena mereka tidak memiliki karakter yang kuat.
1. Faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan karakter
Pola asuh orang tua
Adalah hakekat manusia bahwa sejak terbentuknya seorang manusia baru-yakni – sejak terjadinya conceptis antara sel telur dan sel kelamin laki-laki – sampai menjadi tua, ia akan mengalami perkembangan. Perkembangan-perkembangan ini akan dialami berbeda-berbeda sesuai dengan fase-fasenya. Adalah pula hakekat manusia bahwa dalam perkembangannnya ia membutuhkan orang lain. Dan orang lain yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang tuanya sendiri. Orang tuanyalah yang bertanggung jawab memperkembangkan keseluruhan eksistensi si anak.
Termasuk tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak, baik dari sudut organis maupun psikologisnya, antara lain: makanan, minuman sampai kebutuhan-kebutuhan psikis, seperti: kebutuhan akan perkembangan intelektual melalui pendidikan serta kebutuhan akan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan, asuhan, ucapan-ucapan dan perlakuan-perlakuan. Dengan demikian diharapkan si anak akan dapat tumbuh dan berkembang kea rah pribadi yang harmonis dan matang.
Norma masyarakat
Kehidupan manusia dapat berlangsung oleh hubungan-hubungannya yang terus-menerus dan timbal-balik dengan lingkungan hidupnya, dengan alam sekelilingnya. Dalam hubungan timbal-baliknya dengan lingkungan ini manusia dipengaruhi dan bisa mempengaruhi lingkungan tempat ia berada. Adakalanya manusia bisa berbuat “sewenang-wenang” terhadap sesuatu yang terdapat di lingkungannya demi kebutuhan pribadinya. Contoh, sepotong kayu yang terletak di depan kita dapat dipotong-potong dengan pisau sehingga berkeping-keping. Kayu itu dapat pula kita patah-patahkan; dapat kita buang dan seterusnya. Kayu tersebut dapat kita perlakukan sesuai dengan kehendak kita, sesuai dengan kemauan kita, tanpa orang lain merasa keberatan. Akan tetapi, bila kayu tersebut masih berupa batang pohon jati yang sengaja di tanam atau pohon mangga yang tumbuh di pekarangan tetangga, maka kita tidak bisa berbuat semau kita terhadap kayu tersebut.
Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam hal-hal tertentu manusia bebas bertingkah-laku dan berkehendak, apakah tingkah laku itu untuk tujuan pemenuhan kebutuhan ataukah untuk tujuan-tujuan lain. Di lain pihak kebebasan tingkah laku ini dibatasi oleh adanya batas-batas atau norma-norma. Batas atau norma-norma ini ada yang sengaja dibuat untuk mengatur kehidupan manusia sebagai pribadi masyarakat dan Negara. Batas atau norma yang sengaja dibuat ini memungkinkan manusia hidup dengan tata cara dan petunjuk-petunjuk yang teratur.
Teman sebaya
Jika kedua orang tua selalu tidak benar, maka teman-teman tidak pernah salah. Pertimbangan dari teman-teman sebaya mengenai pakaian, makanan, musik dan bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting. Mereka cenderung lebih menghargai pandangan yang diberikan oleh teman-temannya. Bagaimanapun juga hubungan antara teman dapat menjadi kuat seperti hubungan keluarga. Seperti apa pun teman-teman yang dipilih si remaja pastilah dipilih karena suatu alas an. Kelompok teman menjadi sangat penting baginya. Teman-teman merupakan bagian penting dari usaha seorang remaja untuk tumbuh menuju kedewasaan. Persahabatan sangatlah penting, mereka tidak dapat dengan mudah dipisahkan.
Dll
Keteladan dari tokoh Alkitab
1. Daud
Daud ialah cicit dari Rut dan Boas, anak bungsu dari 8 bersaudara, dan dipersiapkan untuk menjadi gembala. Dalam pekerjaan inilah ia ditempa menjadi berani, yang di kemudian hari terbukti dalam pertempuran . Dalam pekerjaan itu juga ia belajar kelemahlembutan dan jiwa pengasuhan terhadap kawanan dombanya, yg di belakang hari disyairkannya sebagai sifat-sifat Allah-nya. Seperti Yusuf, ia menderita karena niat-niat jahat dan hati yang cemburu dari kakak-kakaknya, barangkali karena bakat-bakat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Di satu pihak ia rendah hati menyebut kaum keluarganya, tapi di pihak lain Daud menjadi bapak leluhur dari keturunan yang ternama, seperti tertera pada silsilah Tuhan Yesus.
Sesudah Allah membuang Saul dari kedudukan raja Israel, maka Allah menyatakan Daud sebagai penggantinya kepada Samuel, yang mengurapinya di Betlehem tanpa publisitas. Sebagai akibat dari tindakan Allah itu ialah undurnya Roh Allah dari Saul. Akibat lainnya adalah tekanan jiwa yang dideritanya, yang kadang-kadang kelihatannya mendekati keadaan gila. Ada suatu wahyu yang indah tentang pemeliharaan Allah, dimana Daud yg akan menggantikan Saul dalam karunia dan rencana Allah, dipilih untuk melayani raja yang telah dicomot itu dengan kecapinya . Dengan demikian kehidupan kedua tokoh ini dipertemukan Allah, yaitu raksasa penguasa yang sudah kehilangan segala-galanya dengan teruna yang sedang berkembang. Ketangkasan dan keterampilan Daud menggunakan umpannya memusnahkan kekuatan dan mematikan raksasa Goliat, adalah awal kerontokan orang Filistin. Jalan sudah terbuka bagi Daud untuk memetik pahala yang dijanjikan Saul, yaitu mempersunting putri raja, dan kebebasan membayar pajak bagi sanak keluarga bapak. Daud. Tapi unsur baru mengubah jalannya sejarah. Raja Saul cemburu melihat pejuang Israel yang baru ini.
Sesudah raja Saul meninggal, Daud menanyakan kehendak Allah dan ia dibimbing kembali ke tanah Yehuda, ke daerah sukunya sendiri. Di sinilah dia diurapi menjadi raja oleh teman-teman sesukunya, dan menjadikan Hebron kota kedudukan raja. Pada saat itu umurnya 30 thn dan memerintah di Hebron 7½ tahun. Selama 2 tahun pertama pemerintahannya, terjadi perang saudara antara pendukung Daud dan penghuni-penghuni istana Saul, yang menobatkan Esybaal (Isyboset), anak Saul, menjadi raja di Mahanaim. Bisa saja dianggap bahwa Esybaal tidak lebih dari boneka yang dikendalikan 'Oleh Abner, panglima Saul yang setia. Dengan matinya kedua orang ini karena terbunuh, maka berakhirlah perlawanan yang terorganisir terhadap Daud. Ia diurapi menjadi raja atas ke-12 suku Israel di Hebron, dan dari sana segera ibukotanya dipindahkan ke Yerusalem.
Alkitab tidak menutup-nutupi dosa atau keburukan watak dari anak -anak Allah. Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, ' telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita' (Roma 15:4). Adalah termasuk bagian tugas Alkitab mengingatkan seseorang dengan memakai contoh, maupun untuk memberi semangat. Dosa Daud dalam perkara Uria, orang Het itu, merupakan contoh soal yang paling kena mengenai hal ini. Aib itu, yakni 'nila setitik merusak susu sebelanga' menjadi cela atas watak Daud, yang seandainya tanpa aib itu hidupnya adalah luar biasa memuliakan Allah.
Memang benar, ada unsur-unsur dalam pengalaman Daud yang kelihatannya asing, dan bahkan menjijikkan bagi insan PB. Tapi ia 'melakukan kehendak Allah pada zamannya' (Kisah 13:36), dan di tengah-tengah angkatan itu ia berdiri sebagai lampu yang bersinar terang untuk Allah Israel. Banyak dan beragam yang dia capai; dia tanggap dan pintar bertindak, penyair, pencinta yang lemah lembut, lawan yang bermurah hati, penegak keadilan yang kokoh, sahabat yang setia. Dialah orang yang memenuhi apa yang dianggap orang sehat dan yang mengagumkan, dan hal ini terjadi dengan kehendak Allah, yang menciptakan dia dan membentuknya untuk tujuan itu.
Sesudah Allah membuang Saul dari kedudukan raja Israel, maka Allah menyatakan Daud sebagai penggantinya kepada Samuel, yang mengurapinya di Betlehem tanpa publisitas. Sebagai akibat dari tindakan Allah itu ialah undurnya Roh Allah dari Saul. Akibat lainnya adalah tekanan jiwa yang dideritanya, yang kadang-kadang kelihatannya mendekati keadaan gila. Ada suatu wahyu yang indah tentang pemeliharaan Allah, dimana Daud yg akan menggantikan Saul dalam karunia dan rencana Allah, dipilih untuk melayani raja yang telah dicomot itu dengan kecapinya . Dengan demikian kehidupan kedua tokoh ini dipertemukan Allah, yaitu raksasa penguasa yang sudah kehilangan segala-galanya dengan teruna yang sedang berkembang. Ketangkasan dan keterampilan Daud menggunakan umpannya memusnahkan kekuatan dan mematikan raksasa Goliat, adalah awal kerontokan orang Filistin. Jalan sudah terbuka bagi Daud untuk memetik pahala yang dijanjikan Saul, yaitu mempersunting putri raja, dan kebebasan membayar pajak bagi sanak keluarga bapak. Daud. Tapi unsur baru mengubah jalannya sejarah. Raja Saul cemburu melihat pejuang Israel yang baru ini.
Sesudah raja Saul meninggal, Daud menanyakan kehendak Allah dan ia dibimbing kembali ke tanah Yehuda, ke daerah sukunya sendiri. Di sinilah dia diurapi menjadi raja oleh teman-teman sesukunya, dan menjadikan Hebron kota kedudukan raja. Pada saat itu umurnya 30 thn dan memerintah di Hebron 7½ tahun. Selama 2 tahun pertama pemerintahannya, terjadi perang saudara antara pendukung Daud dan penghuni-penghuni istana Saul, yang menobatkan Esybaal (Isyboset), anak Saul, menjadi raja di Mahanaim. Bisa saja dianggap bahwa Esybaal tidak lebih dari boneka yang dikendalikan 'Oleh Abner, panglima Saul yang setia. Dengan matinya kedua orang ini karena terbunuh, maka berakhirlah perlawanan yang terorganisir terhadap Daud. Ia diurapi menjadi raja atas ke-12 suku Israel di Hebron, dan dari sana segera ibukotanya dipindahkan ke Yerusalem.
Alkitab tidak menutup-nutupi dosa atau keburukan watak dari anak -anak Allah. Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, ' telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita' (Roma 15:4). Adalah termasuk bagian tugas Alkitab mengingatkan seseorang dengan memakai contoh, maupun untuk memberi semangat. Dosa Daud dalam perkara Uria, orang Het itu, merupakan contoh soal yang paling kena mengenai hal ini. Aib itu, yakni 'nila setitik merusak susu sebelanga' menjadi cela atas watak Daud, yang seandainya tanpa aib itu hidupnya adalah luar biasa memuliakan Allah.
Memang benar, ada unsur-unsur dalam pengalaman Daud yang kelihatannya asing, dan bahkan menjijikkan bagi insan PB. Tapi ia 'melakukan kehendak Allah pada zamannya' (Kisah 13:36), dan di tengah-tengah angkatan itu ia berdiri sebagai lampu yang bersinar terang untuk Allah Israel. Banyak dan beragam yang dia capai; dia tanggap dan pintar bertindak, penyair, pencinta yang lemah lembut, lawan yang bermurah hati, penegak keadilan yang kokoh, sahabat yang setia. Dialah orang yang memenuhi apa yang dianggap orang sehat dan yang mengagumkan, dan hal ini terjadi dengan kehendak Allah, yang menciptakan dia dan membentuknya untuk tujuan itu.
2. Samuel
Samuel lahir dari seorang perempuan yang diketahu mandul bernama Hanna dan ayahnya bernama Elkana. Namun, karena ketekunan dan kesungguhan Hanna memohon kepada Tuhan agar ia dikaruniai seorang anak, maka Tuhan mengabulkan doanya. Ketika Hanna berdoa, ia berjanji kelak Samuel lahir maka ia akan mempersembahkan putranya tersebut kepada Tuhan.
Dalam pertumbuhan karakter dan kepribadiannya, Samuel tidak mengalami pasang surut, ia senantiasa stabil bertumbuh dan semakin mantap dalam pilihannya menjadi hamba Allah. Samuel memperoleh bimbingan bimbingan yang baik dari Imam Eli. Samuel adalah manusia yang sejak masa kanak-kanaknya hidup di rumah tuhan. Meskipun ia hidup bersama-sama dengan anak-anak Imam Eli yang melakukan berbagai penyimpangan, namun ia tidak terpengaruh sedikitpun.
Dalam pertumbuhan karakter dan kepribadiannya, Samuel tidak mengalami pasang surut, ia senantiasa stabil bertumbuh dan semakin mantap dalam pilihannya menjadi hamba Allah. Samuel memperoleh bimbingan bimbingan yang baik dari Imam Eli. Samuel adalah manusia yang sejak masa kanak-kanaknya hidup di rumah tuhan. Meskipun ia hidup bersama-sama dengan anak-anak Imam Eli yang melakukan berbagai penyimpangan, namun ia tidak terpengaruh sedikitpun.
Uji Kompetensi
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan masa remaja adalah masa pembentukan identitas?
2) Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan karakter Seseorang?
3) Ceritakan secara singkat kehidupan Daud dan keteladan yang dapat Anda teladani dari tokoh tersebut ?
4) Hal-hal apa saja yang dapat kita teladani dari tokoh Samuel?
5) Pengalaman Masa lalu sangat berperan dalam pembentukan karakter seseorang, Jelaskan apa maksudnya?
2) Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang berperan dalam pembentukan karakter Seseorang?
3) Ceritakan secara singkat kehidupan Daud dan keteladan yang dapat Anda teladani dari tokoh tersebut ?
4) Hal-hal apa saja yang dapat kita teladani dari tokoh Samuel?
5) Pengalaman Masa lalu sangat berperan dalam pembentukan karakter seseorang, Jelaskan apa maksudnya?