1. Istilah Gereja
Dalam Perjanjian Lama ( bahasa Ibrani ), Gereja disebut dengan istilah “qahal” yang berati “memanggil” atau “mengumpulkan”. Kata ini biasa digunakan kepada bangsa Israel dalam arti “jemaat” atau perhimpunan umat Allah ( Hakim-hakin 20 : 2, 1 Raja-raja 8:14).
Gereja juga dikenal dengan istilah kuriaken atau “kuriake” ( bahasa Yunani), arti istilah tersebut adalah milik atau kepunyaan Allah. dari istilah ini kemudian diperoleh istilah dalam bahasa asing, misalnya “church” ( bahasa inggris), “kerk”(bahasa belanda) dan “kirche” (bahasa jerman). Istilah lain yang sering kita dengar adalah “ekklesia” (bahasa Yunani) yang berasal dari dua suku kata yakni: “ek” berarti keluar dan “kaleo” berarti memanggil. Jadi “ekklesia” artinya dipanggil keluar dari kehidupan mereka yang lama dan dikuduskan atau “ diasingkan” dari persekutuan lain di dunia ini.
Gereja juga dikenal dengan istilah kuriaken atau “kuriake” ( bahasa Yunani), arti istilah tersebut adalah milik atau kepunyaan Allah. dari istilah ini kemudian diperoleh istilah dalam bahasa asing, misalnya “church” ( bahasa inggris), “kerk”(bahasa belanda) dan “kirche” (bahasa jerman). Istilah lain yang sering kita dengar adalah “ekklesia” (bahasa Yunani) yang berasal dari dua suku kata yakni: “ek” berarti keluar dan “kaleo” berarti memanggil. Jadi “ekklesia” artinya dipanggil keluar dari kehidupan mereka yang lama dan dikuduskan atau “ diasingkan” dari persekutuan lain di dunia ini.
2. Pengertian Gereja
Alkitab adalah sumber pengertian yang sempurna tentang Gereja. Hal itu dapat kita lihat dalam Keluaran 20: 2. “ Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan” dan 1 Petrus 1:2 bahwa Gereja adalah” orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita dan yang dikuduskan oleh Roh Kudus, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya”. Pengertian yang ketiga tertulis dalam 1 Petrus 2 :9-10 yang berbunyi demikian “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi sekarang telah beroleh belas kasihan”.
Dari beberapa kutipan teks Alkitab tersebut, kita dapat menemukan, bahwa Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggilNya, persekutuan orang-orang yang dipilih, orang-orang yang telah dikuduskan imannya. Gereja adalah umat Tuhan, gereja adalah garam dan terang dunia dan pengertian yang paling penting dan hakiki, bahwa Gereja adalah anggota Tubuh Kristus.
Latihan
Tuliskan beberapa istilah yang dipakai untuk kata Gereja beserta artinya?
3. Sifat-sifat Gereja
· Gereja adalah Esa
Sebelum kita membahas topik berikut, diskusikanlah pertayaan berikut dengan teman semejamu. Pertanyaan: Menurut kalian apakah benar bahwa Gereja yang ada sekarang ini adalah satu, padahal realitas yang kita lihat begitu banyak nama-nama gereja? Berikanlah alasan Anda.
Dalam Efesus 4:3-6 dikatakan “ dan berusahalah memelihara kesatuan roh oleh ikatan damai sejahtera : satu tubuh, dan satu roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah, dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”. Rasul Paulus mengungkapkan hal ini. Ketika ia berbicara tentang “ kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda”. Dari apa yang telah disampaikan ini dapatlah dipahami bahwa konsep rasul Paulus tentang orang-orang percaya yang ada di Efesus 1:1 adalah satu
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa yang terjadi sekarang ini begitu banyak nama-nama gereja yang bermunculan di dunia ini. Kalau demikian layakkah kita mengatakan bahwa Gereja adalah satu? Atau dimana sebenarnya letak kesatuan Gereja yang dimaksud? Letak kesatuan gereja yang dimaksud adalah: satu Allah (Allah yang telah menyatakan dirinya sendiri kepada manusia dalam kejadian 1:1 dan diyakini sebagai pencipta langit dan bumi serta segala isinya)., Satu tubuh, sebagai anggota tubuh Kristus, di sinilah letak pengertian dasar Gereja yang paling mendasar dan mendalam yang tidak dapat dilupakan oleh orang-orang Kristen sepanjang masa dan di semua tempat, Satu panggilan ,Satu iman, Satu baptisan, Satu sumber kekuatan, Satu pengharapan dan kasih di dalam Kristus.
· Gereja adalah Kudus
Istilah “kudus” tentunya bukanlah sesuatu yang asing dalam Alkitab. Bahkan Alkitab berulangkali menyinggung istilah ini. Istilah ini biasanya dipergunakan, ditujukan bagi mereka-mereka yang telah percaya kepada Kristus Yesus,misalnya dapat kita baca dalam Efesus 1:1 “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus”. Juga dapat dibaca dalam Kolose 1:2 “Kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose”, bd juga Filipi 1:1, 1 Korintus 1:1-2 dan lain-lain. Dari beberapa ayat-ayat Perjanjian Baru tersebut, dapat kita ketahui bahwa kekudusan yang ditujukan kepada orang-orang percaya bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan suatu kenyataan yang telah terjadi dalam suatu perubahan yang radikal, yaitu perubahan dari hidup yang lama kepada hidup yang baru, yang dikerjakan oleh Kristus Yesus melalui karya penebusanNya di kayu salib (bd Efesus 4:22-24, Roma 8:2).
Kata “kudus” dalam bahasa aslinya (Ibrani: Qahal) berarti diasingkan, disendirikan. Dari pengertian ini bukan berarti Gereja harus diasingkan dari dunia ini ketempat dimana orang-orang yang tidak percaya tidak ada. Bukan bukan itu maksudnya. Namun diasingkan disini berarti Gereja, orang percaya harus diasingkan dari pola hidup, gaya hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Gaya hidup orang percaya adalah gaya hidup yang sudah meninggalkan kehidupan yang lama, masuk dalam gaya hidup yang baru yakni hidup yang dipimpin oleh Tuhan. Oleh karena itu Alkitab senantiasa menekankan bahwa orang Kristen senantiasa dipanggil untuk menguduskan diri, untuk mengasingkan diri bagi Tuhan (bd Ibrani 12:14; 1 Tesalonika 5:15.)
Sebagai tambahan, berikut dapat kita lihat sebagai dasar kekudusan gereja seperti tertera di bawah ini:
1. Dasar pertama 1 Petrus 2:9-10: “ tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitahukan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi sekarang telah beroleh belas kasihan.
2. Dasar kedua terdapat dalam Pengakuan Iman Rasuli, seperti “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus”. Allah menguduskan gerejaNya melalui percikan darah dan kematian Yesus Kristus pada kayu salib di bukit Golgota. Dengan pengorbanan Yesus Kristus inilah Dia menyempurnakan semua yang dilakukan bangsa-bangsa untuk pengampunan dan penghapusan dosa manusia.
· Gereja adalah Am
Dalam Pengakuan Iman Rasuli disebutkan “Aku percaya kepada Roh Kudus; gereja yang kudus dan am”. Kata yang diterjemahkan untuk “am” adalah “katholikos” yang berarti umum, tidak terbatas, memiliki peranan yang luas, dan meliputi segala sesuatu. Jika Gereja di sebut “am” hal itu berarti, bahwa Gereja menerobos segala batasan dan memiliki perspektif umum. Gereja yang umum artinya gereja yang terbuka bagi setiap orang atau golongan. Gereja terbuka bagi semua golongan, umur, jenis kelamin, suku, bahasa dan bangsa, warna kulit, status sosial, tingkat pendidikan,dll. Gereja harus membumi dan mendunia untuk membawa kabar sukacita bagi semua bangsa (matius 28).
· Gereja yang rasuli
Sebutan “rasul” dan “rasuli” mengandung pengertian yang berbeda ada yang mengatakan “rasul” menunjuk kepada ke-12 rasul sebagai murid-murid Tuhan Yesus. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa istilah ”rasuli” menunjuk kepada “Apostolos” (bahasa Yunani) yang berarti yang diutus, jadi gereja yang rasuli berarti gereja yang diutus untuk melaksanakan tugas dan pangilannya di dunia untuk membawa kabar baik.
4. Gereja sebagai institusi sosial
Institusi sosial adalah suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang, adat, atau kebiasaan atau juga dapat berarti perkumpulan, panguyuban, organisasi sosial yang berkenaan dengan masyarakat. Demikian juga halnya dengan Gereja yang notabenenya sebagai institusi sosial, adalah suatu lembaga yang diakui oleh UU, diakui oleh pemerintah itu artinya kehadiran gereja bukanlah sesuatu yang ilegal, khususnya dalam konteks Indonesia. Dalam kehidupannya, Gereja memiliki dimensi institusi sosial karena secara sosiologi gereja dipandang sebagai persekutuan keagamaan orang Kristen yang terorganisasi, berkembang, dan berperan dalam masyarakat. Sebagai institusi sosial Gereja tidak dapat dipisahkan apalagi memisahkan diri dari lingkungan dimana ia ada. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh Gereja sebagai institusi sosial misal: memberikan bantuan terhadap korban bencana alam, berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, gotong royong, acara 17 an dll.
Sebagai institusi sosial, gereja memiliki:
· sejarah dan struktur tertentu serta sepertangkat rumusan kepercayaan
· visi dan misi
· tujuan
5. Gereja sebagai persekutuan
Tuliskan dengan kata-kata Anda sendiri seperti apa Gereja sebagai persekutuan itu?
Stop! Bertanya pada teman atau melihat materi selanjutnya
Gereja adalah sesuatu yang kongkret dan kelihatan. Ditinjau dari sudut sosiologi ia tidak berbeda dengan lembaga-lembaga lain yang terdapat di dunia ini. Gereja mempunyai anggota-anggota, peraturan-peraturan, pengurus dan lain sebagainya. Akan tetapi, ia tidak sama dengan lembaga-lembaga lain tersebut. Gereja ada di dunia tetapi tidak berasal dari dunia, Gereja ada bukan karena kepentingan orang-orang tetapi karena Allah, Gereja ada untuk melayani Allah dan manusia.
Ciri gereja yang benar adalah suatu persekutuan yang di tempatkan Allah di dunia untuk melayani Allah dan manusia. Dalam kerangka persekutuan, Gereja melaksanakan tri tugas gereja yang dipercayakan. Yaitu
- Melaksanakan persekutuan (Koinonia), seperti perayaan-peraayan ibadah,
penggembalaan, mendengar firmanTuhan dan menerima sakramen
- Melayani (Diakonia) satu sama lain. Yang dimaksud dengan melayani adalah
mewujud-nyatakan kasih Tuhan terhadap sesama.
- Memberitakan injil/bersaksi (Marturia) Gereja bersaksi melalui seluruh hidupnya baik
kepada Sesama anggota gereja maupun kepada orang-orang di luar gereja
Dari beberapa kutipan teks Alkitab tersebut, kita dapat menemukan, bahwa Gereja adalah persekutuan orang-orang yang dipanggilNya, persekutuan orang-orang yang dipilih, orang-orang yang telah dikuduskan imannya. Gereja adalah umat Tuhan, gereja adalah garam dan terang dunia dan pengertian yang paling penting dan hakiki, bahwa Gereja adalah anggota Tubuh Kristus.
Latihan
Tuliskan beberapa istilah yang dipakai untuk kata Gereja beserta artinya?
3. Sifat-sifat Gereja
· Gereja adalah Esa
Sebelum kita membahas topik berikut, diskusikanlah pertayaan berikut dengan teman semejamu. Pertanyaan: Menurut kalian apakah benar bahwa Gereja yang ada sekarang ini adalah satu, padahal realitas yang kita lihat begitu banyak nama-nama gereja? Berikanlah alasan Anda.
Dalam Efesus 4:3-6 dikatakan “ dan berusahalah memelihara kesatuan roh oleh ikatan damai sejahtera : satu tubuh, dan satu roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah, dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”. Rasul Paulus mengungkapkan hal ini. Ketika ia berbicara tentang “ kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda”. Dari apa yang telah disampaikan ini dapatlah dipahami bahwa konsep rasul Paulus tentang orang-orang percaya yang ada di Efesus 1:1 adalah satu
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa yang terjadi sekarang ini begitu banyak nama-nama gereja yang bermunculan di dunia ini. Kalau demikian layakkah kita mengatakan bahwa Gereja adalah satu? Atau dimana sebenarnya letak kesatuan Gereja yang dimaksud? Letak kesatuan gereja yang dimaksud adalah: satu Allah (Allah yang telah menyatakan dirinya sendiri kepada manusia dalam kejadian 1:1 dan diyakini sebagai pencipta langit dan bumi serta segala isinya)., Satu tubuh, sebagai anggota tubuh Kristus, di sinilah letak pengertian dasar Gereja yang paling mendasar dan mendalam yang tidak dapat dilupakan oleh orang-orang Kristen sepanjang masa dan di semua tempat, Satu panggilan ,Satu iman, Satu baptisan, Satu sumber kekuatan, Satu pengharapan dan kasih di dalam Kristus.
· Gereja adalah Kudus
Istilah “kudus” tentunya bukanlah sesuatu yang asing dalam Alkitab. Bahkan Alkitab berulangkali menyinggung istilah ini. Istilah ini biasanya dipergunakan, ditujukan bagi mereka-mereka yang telah percaya kepada Kristus Yesus,misalnya dapat kita baca dalam Efesus 1:1 “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus”. Juga dapat dibaca dalam Kolose 1:2 “Kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose”, bd juga Filipi 1:1, 1 Korintus 1:1-2 dan lain-lain. Dari beberapa ayat-ayat Perjanjian Baru tersebut, dapat kita ketahui bahwa kekudusan yang ditujukan kepada orang-orang percaya bukanlah sesuatu yang abstrak, melainkan suatu kenyataan yang telah terjadi dalam suatu perubahan yang radikal, yaitu perubahan dari hidup yang lama kepada hidup yang baru, yang dikerjakan oleh Kristus Yesus melalui karya penebusanNya di kayu salib (bd Efesus 4:22-24, Roma 8:2).
Kata “kudus” dalam bahasa aslinya (Ibrani: Qahal) berarti diasingkan, disendirikan. Dari pengertian ini bukan berarti Gereja harus diasingkan dari dunia ini ketempat dimana orang-orang yang tidak percaya tidak ada. Bukan bukan itu maksudnya. Namun diasingkan disini berarti Gereja, orang percaya harus diasingkan dari pola hidup, gaya hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Gaya hidup orang percaya adalah gaya hidup yang sudah meninggalkan kehidupan yang lama, masuk dalam gaya hidup yang baru yakni hidup yang dipimpin oleh Tuhan. Oleh karena itu Alkitab senantiasa menekankan bahwa orang Kristen senantiasa dipanggil untuk menguduskan diri, untuk mengasingkan diri bagi Tuhan (bd Ibrani 12:14; 1 Tesalonika 5:15.)
Sebagai tambahan, berikut dapat kita lihat sebagai dasar kekudusan gereja seperti tertera di bawah ini:
1. Dasar pertama 1 Petrus 2:9-10: “ tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitahukan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi sekarang telah beroleh belas kasihan.
2. Dasar kedua terdapat dalam Pengakuan Iman Rasuli, seperti “Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang kudus”. Allah menguduskan gerejaNya melalui percikan darah dan kematian Yesus Kristus pada kayu salib di bukit Golgota. Dengan pengorbanan Yesus Kristus inilah Dia menyempurnakan semua yang dilakukan bangsa-bangsa untuk pengampunan dan penghapusan dosa manusia.
· Gereja adalah Am
Dalam Pengakuan Iman Rasuli disebutkan “Aku percaya kepada Roh Kudus; gereja yang kudus dan am”. Kata yang diterjemahkan untuk “am” adalah “katholikos” yang berarti umum, tidak terbatas, memiliki peranan yang luas, dan meliputi segala sesuatu. Jika Gereja di sebut “am” hal itu berarti, bahwa Gereja menerobos segala batasan dan memiliki perspektif umum. Gereja yang umum artinya gereja yang terbuka bagi setiap orang atau golongan. Gereja terbuka bagi semua golongan, umur, jenis kelamin, suku, bahasa dan bangsa, warna kulit, status sosial, tingkat pendidikan,dll. Gereja harus membumi dan mendunia untuk membawa kabar sukacita bagi semua bangsa (matius 28).
· Gereja yang rasuli
Sebutan “rasul” dan “rasuli” mengandung pengertian yang berbeda ada yang mengatakan “rasul” menunjuk kepada ke-12 rasul sebagai murid-murid Tuhan Yesus. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa istilah ”rasuli” menunjuk kepada “Apostolos” (bahasa Yunani) yang berarti yang diutus, jadi gereja yang rasuli berarti gereja yang diutus untuk melaksanakan tugas dan pangilannya di dunia untuk membawa kabar baik.
4. Gereja sebagai institusi sosial
Institusi sosial adalah suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang, adat, atau kebiasaan atau juga dapat berarti perkumpulan, panguyuban, organisasi sosial yang berkenaan dengan masyarakat. Demikian juga halnya dengan Gereja yang notabenenya sebagai institusi sosial, adalah suatu lembaga yang diakui oleh UU, diakui oleh pemerintah itu artinya kehadiran gereja bukanlah sesuatu yang ilegal, khususnya dalam konteks Indonesia. Dalam kehidupannya, Gereja memiliki dimensi institusi sosial karena secara sosiologi gereja dipandang sebagai persekutuan keagamaan orang Kristen yang terorganisasi, berkembang, dan berperan dalam masyarakat. Sebagai institusi sosial Gereja tidak dapat dipisahkan apalagi memisahkan diri dari lingkungan dimana ia ada. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh Gereja sebagai institusi sosial misal: memberikan bantuan terhadap korban bencana alam, berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, gotong royong, acara 17 an dll.
Sebagai institusi sosial, gereja memiliki:
· sejarah dan struktur tertentu serta sepertangkat rumusan kepercayaan
· visi dan misi
· tujuan
5. Gereja sebagai persekutuan
Tuliskan dengan kata-kata Anda sendiri seperti apa Gereja sebagai persekutuan itu?
Stop! Bertanya pada teman atau melihat materi selanjutnya
Gereja adalah sesuatu yang kongkret dan kelihatan. Ditinjau dari sudut sosiologi ia tidak berbeda dengan lembaga-lembaga lain yang terdapat di dunia ini. Gereja mempunyai anggota-anggota, peraturan-peraturan, pengurus dan lain sebagainya. Akan tetapi, ia tidak sama dengan lembaga-lembaga lain tersebut. Gereja ada di dunia tetapi tidak berasal dari dunia, Gereja ada bukan karena kepentingan orang-orang tetapi karena Allah, Gereja ada untuk melayani Allah dan manusia.
Ciri gereja yang benar adalah suatu persekutuan yang di tempatkan Allah di dunia untuk melayani Allah dan manusia. Dalam kerangka persekutuan, Gereja melaksanakan tri tugas gereja yang dipercayakan. Yaitu
- Melaksanakan persekutuan (Koinonia), seperti perayaan-peraayan ibadah,
penggembalaan, mendengar firmanTuhan dan menerima sakramen
- Melayani (Diakonia) satu sama lain. Yang dimaksud dengan melayani adalah
mewujud-nyatakan kasih Tuhan terhadap sesama.
- Memberitakan injil/bersaksi (Marturia) Gereja bersaksi melalui seluruh hidupnya baik
kepada Sesama anggota gereja maupun kepada orang-orang di luar gereja
1. Gereja Hadir ke dalam Dunia
Markus 16:15 Mengatakan “Lalu Ia berkata kepada mereka “pergilah keseluruh dunia, beritakan Injil kepada segala mahluk”. Dari nats pembacaan di atas dapat disimpulkan bahwa Gereja hidup ditengah-tengah dunia, Gereja diutus ke dalam dunia yang notabenenya penuh dengan dosa. Keberadaan Gereja tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosialnya. Dr.J.L.Ch.Abineno mengatakan” bahwa Gereja adalah persekutuan yang menghubungkan Kristus dengan dunia. Dunia adalah tempat Gereja bersaksi, dan melayani sebagai umat terbusan Allah. Untuk memberitakan perbuatan- perbuatan Allah yang besar.
2.Gereja Mengabarkan Kabar Baik
Mengabarkan kabar baik (Injil) adalah Amanat Agung (Matius 28: 18-20, Kisah Para Rasul 1:8. Mandat Amanat Agung ini kita terima dari Tuhan, itu sebabnya hal itu tidak munkin ditawar-tawar. Yang walaupun mungkin ada orang lain tidak menyukainya, bahkan kita sendiri pun tidak menyukainya Salah satu tugas panggilan Gereja adalah menyampaikan Injil Yesus Kristus.
Istilah Injil berasal dari bahasa Yunani “Evangelion” yang berarti “kabar baik”. Injil yang dimaksud dalam hal ini Injil perdamaian yang merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah (bnd Roma 1:16-17). Injil adalah berita sukacita yang utuh dan menyeluruh, untuk segala makhluk. Gereja sebagai pekabar injil dalam masyarakat, juga dituntut untuk memberi perhatian pada persoalan-persoalan yang merendahkan harkat dan martabat manusia. Dengan demikian peran serta gereja dapat dirasakan oleh masyarakat
Istilah Injil berasal dari bahasa Yunani “Evangelion” yang berarti “kabar baik”. Injil yang dimaksud dalam hal ini Injil perdamaian yang merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan dan memperdamaikan segala sesuatu dengan Allah (bnd Roma 1:16-17). Injil adalah berita sukacita yang utuh dan menyeluruh, untuk segala makhluk. Gereja sebagai pekabar injil dalam masyarakat, juga dituntut untuk memberi perhatian pada persoalan-persoalan yang merendahkan harkat dan martabat manusia. Dengan demikian peran serta gereja dapat dirasakan oleh masyarakat
3. Gereja dan Tanda-tanda Kerajaan Allah
Dalam Markus 1:15 mengatakan: “KataNya: “waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat . bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Markus 4:11 mengatakan “jawabNya: “kepadamu telah diberikan rahasia kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dengan perumpamaan” (Bd. Lukas 11:20; Lukas 17:21). Beberapa kitipan nats Alkitab di atas merupakan bagian kecil dari perkataan Tuhan Yesus tentang kerajaan Allah. Dalam hidup dan pelayananNya, Yesus berulang kali memberitakan tentang kerajaan Allah. Konsep kerajaan Allah menjadi fokus Yesus selama Ia berada ditengah-tengah dunia. Yesus juga menegaskan bahwa Ia datang dan diutus kedalam dunia untuk memberitakan Injil kerajaan Allah melalui banyak perumpamaan. Kalau demikian, apakah yang dimaksud dengan kerajaan Allah itu sendiri? Istilah kerajaan dalam bahasa Yunani diambil dari kata “basileia” yang mempunyai dua arti yakni: kekuasaan raja dan daerah atau kawasaan yang dikuasai oleh sang raja. Ungkapan kerajaa Allah pertama-tama berarti perealisasian kekuasaan Allah sebagai Raja. Jikalau ada orang yang tunduk atau menundukkan diri kepada kekuasaan Allah itu, mengakui Tuhan Allah sebagai Rajanya, disitulah kerajaan Allah berada. Selanjutnya manusia dipanggil masuk ke dalam kerajaan Allah, hal itu berarti bahwa manusia dipanggil masuk kawasan dimana Tuhan Allah merealisasikan kuasaNya sebagai Raja. Itu sebabnya kerajaan Allah diumpamakan dengan “tempat perayaan perjamuan kawin (Matius 22:1)
Dr. Eka Darmaputera menjelaskan “bahwa kerajaan Allah menunjuk pada suatu keadaan atau suatu kenyataan dimana Allah dengan sepenuhnya akan memerintah dan mmberlakukan perintahNya. Yaitu keadilan, kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan yang menyeluruh bagai seluruh umat manusia.
Kerajaan Allah yang menjadi Fokus pemberitaan Yesus itu bukanlah sebuah kerajaan yang samar-samar, yang belum ada. Kerajaan Allah sudah ada, itu sebabnya Tugas dan tanggung jawab gereja adalah menyatakan tanda-tanda kerajaan Allah dalam segala aspek, sistem dan kondisi yang bagaimanapun. Kerajaan Allah telah dimulai oleh Yesus Kristus dan gereja sebagai pemegang estapet guna melanjutkan tugas menyatakan tanda-tanda kerajaan Allah tersebut.
Dr. Eka Darmaputera menjelaskan “bahwa kerajaan Allah menunjuk pada suatu keadaan atau suatu kenyataan dimana Allah dengan sepenuhnya akan memerintah dan mmberlakukan perintahNya. Yaitu keadilan, kebenaran, perdamaian dan kesejahteraan yang menyeluruh bagai seluruh umat manusia.
Kerajaan Allah yang menjadi Fokus pemberitaan Yesus itu bukanlah sebuah kerajaan yang samar-samar, yang belum ada. Kerajaan Allah sudah ada, itu sebabnya Tugas dan tanggung jawab gereja adalah menyatakan tanda-tanda kerajaan Allah dalam segala aspek, sistem dan kondisi yang bagaimanapun. Kerajaan Allah telah dimulai oleh Yesus Kristus dan gereja sebagai pemegang estapet guna melanjutkan tugas menyatakan tanda-tanda kerajaan Allah tersebut.
1. Jelaskan arti kerajaan yang diambil dari kata Basileia?
2. Apa artinya Evangelion?
3. Tulsikan tiga isi ayat Alkitab yang memerintahkan harus menyampaikan Injil?
4. Jelaskan arti kerajaan Allah menurut Dr. Eka Darmaputra?
5. Manakah pernyataan ini lebih tepat "Gereja diutus untuk mendirikan kerajaan
Allah atau Gereja diutus untuk menyatakan tanda-tanda kerjaan Allah?
2. Apa artinya Evangelion?
3. Tulsikan tiga isi ayat Alkitab yang memerintahkan harus menyampaikan Injil?
4. Jelaskan arti kerajaan Allah menurut Dr. Eka Darmaputra?
5. Manakah pernyataan ini lebih tepat "Gereja diutus untuk mendirikan kerajaan
Allah atau Gereja diutus untuk menyatakan tanda-tanda kerjaan Allah?