BAB V BERPIKIR POSITIF
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan paling baik. Salah satu kemampuan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain adalah kemampuan berpikir. Dari berbagai kemampuan yang ada pada manusia, berpikir merupakan kemampuan yang memegang peranan penting dalam menentukan kualitas hidupnya.
Berpikir adalah proses ketika manusia mengolah berbagai informasi, asumsi dan persepsi, serta pengalaman untuk kemudian menghasilkan suatu ide, kesimpulan atau keputusan. Djalaludin Rakhmat, membedakan dua macam aktivitas berpikir, yaitu yang autistic dan realistic. Berpikir autustik adalah berfantasi, berkhayal, melamun, sedangkan berpikir realistic menggunakan nalar di mana si pemikir berupaya menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Para filsuf mengatakan bahwa hakikat manusia ditentukan oleh proses berpikirnya (misalnya Immanuel Kant). Bahkan Rene Descartes (1596-1650) mengatakan: “Saya berpikir karena itu saya ada””. Dengan pemahaman seperti ini, jelaslah bahwa berpikir merupakan satu ciri yang memanusiakan manusia dan juga yang memampukannya menjalankan tugas yang telah Allah berikan (Kej. 1:28; Mzm.8).
Dua Golongan Manusia
Berpikir positif yang dimaksud di sini adalah berpikir secara dewasa atau memahami sesuatu dari sisi atau pandangan yang baik tanpa disertai kecurigaan atau hal-hal yang membebani pikiran. Jadi berpikir positif adalah “berpikif secara terbuka dalam wawasan yang luas.
D.E Hamachek beberapa karakteristik orang dengan konsep diri posotif antara lain:
1. Memiliki keyakinan terhadap pendapat, tetapi terbuka juga untuk mengubahnya
jika ternyata hal itu keliru
2. mampu bertindak benar
3. Memiliki keyakinan dan kemampuan untuk mengatasi masalah walaupun
kenyataannya bisa saja tidak berhasil setelah dicoba
4. Merasa setara dengan orang lain walau berbeda kemampuan, tidak membanggakan
diri atau menganggap diri rendah
5. Sanggup menerima dirinya dan merasa berguna bagi orang lain
6. Menerima pujian secara wajar, tidak berlebihan ataupun terlampau
membanggakan apa yang sudah apa yang sudah diraih
7. Cenderung menolak usaha orang lain untuk mengontrol atau mendominasi dirinya
8. Sanggup mengakui kepada orang lain tentang berbagai perasaan yang ada dalam
dirinya menyangkut hal-hal yang posotif maupun negatif
9. Menikmati hidupnya
10. Peka terhadap kebutuhan orang lain
Konsep diri negatif menurut William D. Brooks dan Philip Emert
1. Peka pada kritik
2. Responsif terhadap pujian (berlebihan menanggapi pujian)
3. Hiperkritis, mengkritik orang lain, tetapi tidak mau dikritik
4. Pesimis dan cenderung menghindari kompetensi sehat