JOEL NABABAN BLOG
  • Home
    • Gado-gado >
      • Alkitab Online
      • Interaktif
      • Sfimg
      • tripleclicks
      • Foto
    • About me >
      • Gallery Foto
      • Penikahan Joel & Olin
      • My book
      • video >
        • Joel N Jalo
        • Sania, Cia n Olin M
        • Inmemoriam YW Nababan
        • Joel Nababan, S.Th (Retret PKM GPC)
        • Pesta Adat
        • Rachel dan Papa Joel
  • SMK Swasta Jambi Medan
    • Pendidikan Agama Kristen
    • Nilai-Nilai SMT Ganjil >
      • Kls XII
  • Ulasan Firman
    • Siapa Yang Terbesar
    • Hari Raya Pentakosta
    • Providensia Allah
    • Allah Itu Baik
    • Berharga di Mata Allah
    • First Christmas
    • Closing and Opening
  • SMA 1 PSKD
    • Agama >
      • Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen (Ganjil) >
        • Kelas XII (Dua Belas) >
          • BAB III BERSIKAP KRITIS DI DALAM GEREJA
          • BAB IV HUBUNGAN GEREJA DAN NEGARA
          • BAB V FUNGSI DAN PERAN AGAMA DALAM MASYARAKAT
          • BAB VI SIMBOLISME DAN PLURALISME DALAM AGAMA
        • Kelas XI (Sebelas) >
          • BAB II IMAN KRISTEN DAN NILAI-NILAI KRISTIANI
          • BAB III BERCERMIN DIRI
          • BAB IV MEMILIH YANG BENAR: BELAJAR DARI TOKOH ALKITAB
          • BAB V MEMILIH YANG BENAR: BELAJAR DARI SEJARAH GEREJA
          • BAB VI PERGAULAN REMAJA KRISTEN
          • BAB VII NIKMAT MEMBAWA MAUT
          • BAB VIII BERSUKARIALAH DALAM KEMUDAANMU
        • Kelas X (Sepuluh) >
          • BAB II TAKUT AKAN TUHAN
          • BAB III KARAKTER REMAJA KRISTEN
          • BAB IV MEMBANGUN JATI DIRI
          • BAB V BERPIKIR POSITIF
          • BAB VI BERPIKIR KREATIF DAN KRITIS
          • BAB VII MENGHADAPI TANTANGAN
          • BAB VIII DASAR KELUARGA KRISTEN
          • BAB IX CINTA KASIH SEBAGAI HAL YANG MENGIKAT KELUARGA
          • BAB X PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP KELUARGA
      • Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen (Genap) >
        • Kelas X (Sepuluh)
        • Kelas XI (Sebelas) >
          • BAB X PANDANGAN IMAN KRISTEN TERHADAP GAYA HIDUP MODERN
          • BAB XI CITRA PELAJAR KRISTEN
          • BAB XII PANDANGAN ALKITAB TERHADAP KEBUDAYAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN IMAN KRISTEN
          • BAB XIII ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI SERTA PENYALAH GUNAANNYA
          • BAB XIV SIKAP KRISTEN DAN ALKITAB TERHADAP IPTEK
        • Kelas XII (Dua Belas)
      • Power Poin Pendidikan Agama Klristen >
        • Kelas XII BAB I >
          • BAB II
          • BAB III
      • NILAI-NILAI >
        • Nilai-nilai SMT Ganjil/2011/ Kls X >
          • Nilai Kelas XI
          • Nilai Kelas XII
      • RPP >
        • Kelas X
        • Kelas XI
        • Kelas XII
      • Tugas-tugas
      • foto Ujian Praktik PAK kls XII 2010/11
    • Foto >
      • natal 07
      • natal 08
      • perpisahan
      • Ret-reat SMA 1 PSKD 10 >
        • Gallery Foto
      • LDKS SMA 1 PSKD
    • LDKS 2011
  • Life Agatos
    • Selamat Datang di Gedung Yang Terhormat
    • Menanti Deti-detik Hasil Pilpres Oleh KPU
    • Indonesia Memilih
    • Mengharap Indonesia Baru
    • Memaknai Kenaikan Tuhan Yesus Ke sorga
    • KEKRISTENAN YANG MENDUNIA
    • Mewaspadai Bangkitnya Kekuasaan Radikalisme
    • Nasib Rumah Ibadah di Negara Pancasila
    • Indonesia Negara Paling Toleran di Dunia?
    • Membudayakan Budaya Malu
    • Valentine's Day
    • Bible Story
    • wise words
    • Uptren2u
  • PKM Gereja Pentakosta Cililitan
    • Talent ShowlRetreat PKM GPC
    • Gallery Foto retreat PKM GPC
    • Natal PKM GPC
    • New Page
  • Ragam
    • Event
    • Pohon-pohon aneh
    • Manusia terkejam sejagad
    • Ikan Terunik
    • Perang Terdasyat
    • Anjing Unik
    • Kutukan Mobil James Dean
    • Tokoh Gereja
    • Inspirasi
  • Khotbah AUDIO
    • Natal STM Paramos P. Mandala
    • Ya Bapa Ampunilah Mereka
    • Dia Sudah Bangkit
    • RAHASIA DAKAM MERAIH SEBUAH IMPIAN
    • Semua karena kasih haruniaNya
    • Rahasia dalam meraih berkat Allah
    • Memilih Beribadah Kepada Tuhan
    • Menang Atas Pergumulan
    • ibadah awal tahun SMA 1 PSKD
    • HUT Partangiangan PBMNBB 58 Sektor Mandala Medan
    • Siapa ke 4 Orang Yang Menggotong Orang Lumpuh
  • UNPRI-Skip-Medan
    • Bahan Kuliah PKN >
      • Bab 1: Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
      • Bab 2: Hak Asazi Manusia
      • Bab 3: Demokrasi
      • Bab 4.Identitas Nasional
      • Bab 5: Geopolitik Indonesia
      • Bab 6: Geostrategi Indonesia
      • Bab 7: Rule Of Law
      • Bab 8: Negara dan Konstitusi
      • Bab 9: Filsafat Pancasila
    • Bahan Kuliah Agama Kristen Protestan >
      • Bab 1: Pengantar
      • Bab 2: Manusia Menurut Iman Kristen
      • Bab 3: Konsep Iman Kristen tentang Tuhan Yang Maha Esa
    • Galeri Foto >
      • UNPRI FTIK-UTS 2015 Kelas Percepatan
      • UNPRI FTIK UTS 19 Nov 2015
  • Matakuliah Wawasan Kebangsaan
    • Bab 1 Pengantar Wawasan Kebangsaan
    • Bab 2 Proses Perumusan Pancasil
    • integrasi Nasional
    • Negara Dan Konstitusi
    • Pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia
    • Geopolitik dsan Otonomi Daerah
    • Globalisasi dan Geostrategi Nasional
    • Pluralisme di Indonesia
  • Blog
  • Blog
  • Blog
Welcome Myspace Comments

SEGALA PERKARA DAPAT KUTANGGUNG DI DALAM DIA YANG MEMBERIKAN KEKUATAN KEPADAKU


                     BAB 5 MEMILIH YANG Benar : BELAJAR DARI SEJARAH GEREJA


1. Theodora dan Didimus Kekasihnya

           Theodora adalah seorang gadis cantik, anggota jemaat yang saleh di Antiokhia. Ia ditangkap dan diadili oleh gubernur Antiokhia. Theodora diperintahkan oleh gubernur agar mempersembahkan  kurban kepada dewa-dewa Roma dan  Kaisar, tetapi ia menolak dengan tegas. Karena penolakannya itu, ia mendapat hukuman cambuk, lalu dipenjarakan di ruang bawah tanah.
           Theodora mempunyai seorang tunangan yang bernama Didimus, juga  orang Kristen. karena cintanya yang besar kepada Theodora, Didimus menyamar sebagai seorang tentara Romawi untuk menemui kekasihnya dipenjara. Ia berhasil menemui Theodora. Didimus membujuk  Theodora supaya menyangkal namun Theodora menolaknya.  Didimus terus menerus membujuknya, namun Theodora tetap pada pendiriannya untuk tetap percaya kepada Kristus. Tidak lama berselang, penjaga penjarapun menemukan Didimus dan Theodora lalu ditangkap dan diperiksa. Didimus  menyatakan bahwa dirinya adalah Kristen dan Theodora adalah tunangannya. Gubernur meminta kepada Didimus untuk meninggalkan imannya kepada Kristus dan mempersembahkan kurban kepada dewa.  Namun dengan tegas Didimus menolak permintaan sang gubernur, akibatnya Didimus pun diancam hukum mati. Mendengar putusan yang ditujukan kepada tunangannya, Theodora menghadap gubernur untuk memohon supaya                Didimus dibebaskan dengan alasan "bahwasannya Theodoralah yang menyebabkan Didimus menyamar sebagai tentara, itu sebabnya sepantasnyalah saya yang harus dihukum mati kata Theodora.  tetapi apa mau hendak dikata Theodora pun ikut dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya dan mayatnya dibakar.


                                                             
                                                                                                                               2. Marinus

              Di Kaisarea ada seorang kaisar Romawi yang bernama marianus. Dia adalah seorang tentara yang cakap, itu sebabnya dengan mudah Marianus mendapatkan posisi yang sangat strategis dalam karirnya sebagai seorang tentara Romawi.  Suatu ketika jabatan komandan pun kosong, maka terjadi persaingan dalam memperebutkan jabatan komandan tersebut.  Sebenarnya berdasarkan kebiasaan yang berlaku,  selayaknyalah Marinus mendapatkan jabatan komandan tersebut.  Tetapi oleh karena Marinus seorang Kristen, hal ini menjadi persoalan, ksrena berdasarkan  hukum Romawi kuno seorang Kristen dilarang menduduki jabatan strategis. Status Marinus sebagai seorang kristen pun disampaikan oleh seseorang ke pada Kaisar. Arkheus seorang hakim di Kaisarea memanggil Marinus untuk mengecek benar tidaknya informasi tersebut.  Di hadapan hakim, dengan  berterus terang Marinus mengaku bahwa ia benar seorang Kristen. dengan berbagai upaya, sang hakim membujuk supaya Marinus menyangkal imannya dan mempersembahkan kurban kepada  dewa dan menyembah kaisar guna memperoleh jabatan tersebut. Marinus tetap teguh kepada penderiannya sekalipun Arkheus terus membujuk dia.
            Sebenarnya Marinus diperhadapkan kepada dilema, yang mana disatu sisi ia ingin memperoleh jabatan komandan tersebut, namun pada sisi lain ia harus menyangkal Kristus yang telah menganugerahkan hidup kekal  kepadanya. Akhirnya, Marinus memilih untuk tetap mempertahankan imannya. Akibat dari keteguhan imannya, Marinus dihukum mati dengan cara dipancung


3. Sebastianus

        Dioklesianus menjadi kaisar di Roma sekitar tahun 284. Situasi Gereja pada saat itu sudah semenjak kaisar Gallienus mengeluarkan keputusan (edik) toleransi pada tahun 261. tahun 303 Diokesianus, tiba-tiba mengeluarkan keputusan untuk menghambat Gereja. Dalam situasi seperti inilah Sebastianus menjadi Kristen. Sebastianus tinggal di Narbonne, Gaul, hidup dileingkungan istana, dan sebagai seorang komandan. Sekalipun ia tinggal dalam lingkungan istana, yang notabenenya dikelilingi dengan orang yang menyembah berhala, namun ia tidak terpengaruh dengan situasi tersebut.
Fabianus, seorang jenderal di Roma, sangat membenci Sebastianus. Namun  sang jenderal tidak punya jalan untuk menjebak Sebastianus agar dihukum mati. Sebab berdasarkan hukum Romawi, seorang pejabat tidak dapat dihukum mati. Oleh sebab itu Jenderal Fabianus melapor kepada kaisar Dioklesianus bahwa Sebastianus muduh para dewa dan kaisar. di hadapan kaisar, Sebastianus mengatakan bahwa agama Kristen adalah agama yang baik dan tidak ada unsur-unsur kejahatan. Agama Kristen bukan agama yang bermaksud mengganggu ketertiban dilingkungan kekaisaran roma, tetapi sebaliknya dalam ibadah orang Kristen, kaisar dan keselamtan kaisar didoakan. Kendati pun demikian, jawaban Sebastianus tidak meredam murka kaisar. Akhirnya Sebastianus dijatuhi hukuman mati denga dipanah oleh tentara-tentara Roma.


4. Fransiskus dari Asisi

            Fransiskus lahir  Lahir pada tahun 1182 di kota Asisi UItalia, nama kecilnya Geovanni. Sejak kecil Fransiskus sudah dicap sebagai orang yang berontak terhadap orang tua. Ayah Fransiskus sesungguhnya mempunyai harapan yang sangat besar terhadapnya untuk meraih preastasi dikemudian hari. namun justru sebaliknya, ia mabuk-mabukan dan melakukan  berbagai kejahatan. pada usia 20 tahun ia bergabung menjadi  anggota meliter dan Italia berperang denga perugia. Malangnya, Fransiskus tertangkap dan dijadikan sebagai tawanan. Di dalam penjara Fransiskus mengalami penderitaan yang amat sangat yang menyebabkan ia jatuh sakit. Situasi ini membawa Fransiskus ke dalam pertobatan.  Setelah keluar dari penjara ia memutuskan untuk masuk menjadi Kristen yang sesungguhnya.
           Dalam perjalanan berjiarah ke Roam Fransiskus bertemu dengan orang para pengemis dan orang yang berpenyakit kusta. Ia terharu dan iba sehingga ia memberikan  jubahnya kepada pengemis dan memeluk penyandang kusta itu. Apa yang dilakukan oleh Fransiskus tidak lazim bagi kebanyakan orang sebab ia akan ketularan oleh penyakit kusta tersebut.
 Melihat orang-orang di sekelilingnya seperti ini, lalu ia mengabdikan dirinya bagi orang-orang fakir miskin dan yang menderita karena penyakit.

                Suatu ketika  Fransiskus dari Asisi mendengar sebuah kotbah yang didasarkan pada Matius  10:7-19, setelah mendengar khotbah tersebut ia mengambil suatu keputusan yang lebih radikal. Ia membuang tongkat dan sepatunya, memakai jubah hitam dan berikatpinggangkan tali dan hidup sebagai pengemis. Hal ini ia lakukan sebagai wujud ketaatannya kepada kristus. Sepanjang sisa hidupnya ia  mengajarkan tentang kemiskinan, pertobatan, kasih persatuan dan perdamaian.
                Pada usianya 45 tahun, sekitar tahun 1209 yaitu pada tanggal 3 Oktober ia meniggal dunia.


                                                         5. Polykarpus

              Polykarpus lahir sekir tahun 69. Dia adalah murid Rasul Yohanes dan  Uskup di Jemaat Smirna, Asia Kecil pada pertengahan abad ke-2. Pada masa itu terjadi penindasan,  penganiayaan yang sangat berat terhadap kekristenan di bawah pemerintahan Kaisar Roma. Pada usianya yang sudah cukup tua ( sekitar 80 tahun). Ia ditangkap dan digring ke Roma. Polykarpus ditangkap karena mengakui Tuhan sebagai Juruselamat dan satu-satunya raja yang harus ia sembah. Dalam tradisi Romawi pengakuan Polyksrpus ini dianggap menghina kaisar, dan dewa-dewa orang Roma. 
        Di hadapan kaisar dan dengan diancam akan dibakar hidup-hidup, ia diminta oleh Kaisar supaya menyangkali imannya kepada Yesus Kristus serta mengutuki Yesus Kristus.  Namun dengan tegas Polykarpus tidak mau menyangkali imannya. Berulang-ulang kali sang Kaisar bertanya kepada Polykarpus apakah ia mau menyangkali imannya kepada Yesus Kristus, dan jika ia mau maka Polykarpus akan dibebaskan dari tuntutan hukuman mati. Dan dengan iman yang teguh sekali lagi Polykarpus tetap dalam pendiriannya yang semula, bahkan ia berkata kepada Kaisar “selama 86 tahun aku telah melayani Kristusku, satukalipun Dia belum pernah megecewakan dan berbuat jahat kepadaku bagaimana mungkin aku mengutuki Kristusku dan Juruselamatku?”. Akhirnya Polykarpus diikat pada sebantang balok yang disekelilingnya sudah dikelilingi dengan kayu bakar. Polykarpus akhirnya di bakar hidup-hidup samapi tewas dalam kobaran api, namun ia tetap setia pada imannya pada Tuhan Yesus walaupun harus kehilangan nyawa dengan cara mengerikan
           Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi bukan berarti lepas dari berbagai tantangan, godaan dan ancaman. Kita juga tak bisa menghindari bila harapan tak sesuai kenyataan. Mengikut Yesus harus siap memikul salib, teraniaya, terhina dan tertolak. Harus siap memasuki peperangan rohani, harus siap menyangkal diri, bahkan kemungkinan terburuk, yaitu kehilangan nyawa. Pilihan yang benar seperti inilah yang diwujudnyatakan oleh Polykarpus di dalam ia mengiring Tuhan Yesus Kristus dan hendaknya apa yang diteladankan oleh Polikarpus  dapat kita teladani.


Latihan:

1. Mengapa  bangsa Romawi marah terhadap Polykarpus?
2. Apa yang ditawarkan oleh  hakin supaya Polykarpus bebas dari ancaman hukuman mati?



6. Agustinus

Picture
       Tokoh yang kedua yang akan kita pelajari adalah Agustinus. Siapa itu Agustinus?  Agustinus merupakan seorang bapak gereja yang pandangan-pandangannya sangat berpengaruh dikalangan kekristenan khusunya  dalam gereja Barat. Agustinus lahir pada tanggal 13 November 354  di Tagaste, Afrika Utara. Ibunya bernama Monnica, seorang yang saleh dan penuh kasih, sementara ayahnya bernama Patricius, seorang kafir. Agustinus adalah seorang anak yang cerdas dan itu terbukti bahwa Pada usia 30 tahun, Agustinus mendapatkan kedudukan akademik yang paling menonjol di dunia Latin, pada saat ketika kedudukan demikian memberikan akses ke jabatan-jabatan politik. Tetapi di sisi lain ia hidup dengan gaya hidup hedonistic, pestapora, percabulan menguasai hidupnya. Hal ini membuat ibunya sangat cemas terhadap Agustinus. Di Karthago ia menjalin hubungan dengan seorang perempuan muda yang selama lebih dari sepuluh tahun dijadikannya sebagai istri gelapnya, yang kemudian melahirkan seorang anak laki-laki baginya dan diberi nama Adeodatus.  Peristiwa ini pun semakin membuat Monnica, ibunya, bertambah sedih karena kelakuan anaknya itu. Namun ibunya tidak henti-hentinya berdoa buat anaknya, bahkan ia berulang kali mengunjungi uskupnya untuk meminta nasihat. Sang Uskup berkata kepada Monica “Anak yang didoakan dengan banyak air mata mustahil ia binasa”.
         Gaya hidup hedonistik yang dimiliki oleh Agustinus bukannya membuat hidupnya semakin bahagia, namun ia terus bergumul untuk mencari  kebenaran yang sejati yang memberikan kepadanya suatu kedamaian hidup.
Suatu ketika sekitar tahun 386 Agustinus sedang duduk dalam taman di depan rumahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara anak kecil yang berkata “ambillah dan bacalah”. Agustinus mengambil dan membukanya. Ia membaca Roma 13:13-14.  Setalah Membaca firman di atas hatinya terbuka dan menyadari bahwa perkataan itu di tunjukan kepadanya dan diakuinya sebagai perkataan Yesus yang rupa-rupanya sudah mengenal semua kelemahan dan dosanya. Akhirnya Agustinus bertobat dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.      

        Setelah bertobat Agustinus memutuskan hubungannya  dengan hal-hal duniawi. Harta meiliknya dijualnya  dan dibagi-bagikannya  kepada orang-orang miskin. Ia ingin melayani Kristus samapai akhir hidupnya.. Agustinus kemudian diangkat menjadi uskup di kota Hippo Regius, Afrika Utara. Agustinus adalah seorang teolog besar dalam sejarah gereja. Ia  banyak menulis buku yang di dalamnya kita dapat menimba pandangan teologianya misalnya tentang babtisan, dosa asal dan lain-lain. Ia juga dikenal sebagai pelawan penyesat-penyesat yang gigih.

Latihan:
1. Tuliskan secara singkat masa-masa kelam yang dialami oleh Agustinus sampai ia mengalami pertobatan?
2. Tuliskan isi Alkitab yang dibaca Agustinus yang membuat ia bertobat kepada Tuhan?




                             

                                                                                     7. Martin Luther

Picture
Martin Luther (1483-1547)
Martin Luther lahir dalam sebuah keluarga petani pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben, Thuringan, Jerman. Ayahnya bernama Hans Luther dan ibunya bernama  Margaretta. Keluarga Luther adalah keluarga yang saleh.

      Pada umur 17 tahun Martin Luther masuk ke Universitas Erfurt.  Ia mendapatkan gelar sarjananya pada 1502, dan gelar magisternya pada 1505. Mengikuti harapan ayahnya, Luther mendaftarkan diri di sekolah hukum di universitas itu.
               Pada tanggal   2 Juni 1502  ketika pada suatu hari di musim panas terjadi suatu peristiwa yang membelokkan  seluruh kehidupannya. Dalam perjalanannya pulang dari sekolah,  tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat yang disertai dengan  guntur dan sambaran kilat yang hebat. Dalam ketakutan yang luar biasa Luther merebahkan tubuhnya ketanah dan seraya memohon kepada santa Anna (orang kudus yang dipercaya sebagai pelindung dari bahaya kilat)  “Santa Anna yang baik tolonglah aku” saya mau menjadi Biarawan.  Karena nyawanya tertolong, pada tanggal  16 Juli 1505 ia  meninggalkan sekolah hukumnya  dan masuk Biara Serikat  Augustinian di Erfurt.

            Di dalam Biara Martin Luther berusaha mematuhi segala peraturan yang ada di Biara tersebut bahkan melebihi para teman-temannya. Martin Luther sepenuhnya mengabdikan dirinya pada kehidupan biara, berusaha melakukan segala perbuatan baik untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain melalui doa-doa untuk jiwa-jiwa mereka. Ia mengabdikan diri dengan puasa, menyiksa diri, berdoa selama berjam-jam, melakukan ziarah, mengunjungi tempat-tempat kudus dan dengan lutut yang telanjang merangkak menaiki anak tangga Scala Santa yang terdiri dari  28 anak tangga,  dan terus-menerus melakukan pengakuan dosa. Semakin ia berusaha untuk Allah, tampaknya ia semakin sadar akan keberadaannya yang penuh dengan dosa. Sementara itu  dalam pergumulan rohaninya ia terus  berusaha mecari Allah yang rahmani. Dan akhirnya ia menemukan jawaban atas pergumulannya itu  ketika ia  menemukan pemahaman yang baru  tentang Firman Tuhan yang tertulis dalam Roma 1:16-17. Nats ini  menghantar  Martin Luther terhadap paradigma yang baru khususnya mengenai keselamatan. Hal ini juga memantapkan langkah Luther untuk menjawab keragu-raguannya terhadap usaha-usaha manusia untuk memperoleh keselamatan, ditambah lagi gereja pada waktu itu memperjual belikan surat indulgensia (surat penghapusn siksa), mereka mengatakan pada saat mata uang berdenting di peti, jiwa akan melompat dari api penyucian ke sorga, bahkan surat indulgensia pun dapat mengahapus dosa seseorang.
                   Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther pun mulai mengadakan perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang tidak benar dengan cara menempelkan 95 dalil di depan pintu gereja Writtenberg. Martin Luther mengatakan bahwa manusia bisa selamat oleh karena:  hanya oleh iman atau “sola fide”  Berarti seorang dapat memperoh keselamatan jika ia beriman pada Yesus Kristus, hanya oleh anugerah atau “sola gratia”  bararti keselamatan semata-mata pemberian Allah secara cuma-cuma bukan karena usaha manusia, dan selanjutnya hanya oleh Firman Allah atau  “sola scriptura”
         Akibat perlawanan terhadap ketidak benaran ini, Martin Luther dan pengikut-pengikutnya dikucilkan dari gereja dan masyarakat, segala karangannya harus dibakar. Bahkan lebih dari itu Martin Luther dapat ditangkap dan dibunuh oleh siapapun, dimana dan kapanpun

                      Dari beberapa tokoh Gereja di atas kita dapat melihat bagaimana perjuangan mereka  dalam mempertahankan apa yang mereka yakini. Sekalipun ada begitu banyak tantangan yang diperhadapkan kepada mereka, namun mereka tidak menyangkal imannya kepada Kristus .



                    Uji Kompetensi

1. Tuliskanlah secara singkat latar belakang kehidupan Theodora dan Didimus kekasihnya?
2. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari tokoh Marinus?
3. Uraikanlah secara singkat riwayat hidup Agustinus sampai Ia mengalami  
      pertobatan?   
4. Hal-hal positif apa yang dapat anda teladani dari tokoh Polykarpus?
5. Apa artinya sola scriptura, sola fide dan sola gratia?


    Contact List

Submit
Powered by Create your own unique website with customizable templates.