BAB VI BERPIKIR KREATIF DAN KRITIS
Perhatikanlah botol-botol plastik berikut. Pikirkan dan tuliskan sepuluh hal yang dapat Anda buat dari botol bekas tersebut
1. Berpikir Kreatif
Cara berpikir kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam mengembangkan daya imajinasi. Berpikir kreatif adalah kemampan mendayagunakan potensi yang dimiliki yang muncul dari berbagai keadaan.
Menurut psikolog Robert W. Olson, hambatan-hambatan seseorang untuk menjadi kreatif antara lain:
a. Kebiasaan: kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama dengan cara yang sama
b. Waktu: kesibukan sering dijadikan alasan untuk tidak kreatif, padahal setiap orang, baik yang kreatif sekalipun
mempunyai waktu yang sama 1 hari 24 jam
c. Dibanjiri masalah: Hidup tidak terlepas dari yang namanya masalah, Tetapi jika kita mempu menentukan skla
prioritas, maka kita dapat memandang semua masalah sebagai tantangan kreatif.
d. Tidak ada masalah: Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus menghadapi dan memecahkan
sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan,kita tidak akan pernah
mempunyai masalah.
e. takut gagal: kegagalan manusia dalam berusaha dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,
kehilangan pendapatan, kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
f. Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang: Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki
jawaban langsung. Jadi ketika masalah dikemukakan, kita secara langsung memberikan pemecahan.
g. Kurang memperluas wawasan: Setiap orang harus terus belajar mengembangkan diri, memperluas wawasan
dengan menbaca dan praktik.
h. takut bersenang-senang: Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira, dan santai merupakan
aspek-aspek penting dari proses pemecahan masalah secara kreatif, sedangkan situasi tegang dan stres akan
menumpulkan kreativitas seseorang.
i. Dibutuhkan ide-ide dan gagasan yang fleksibel: Setiap gagasan dan ide baru dab segar akan selalu merangsang
kreativitas seseorang, akan tetapi ide pemecahan masalah di suatu tempat belum tentu tepat diberlakukan
ditempat lain.
2. Kreativitas dalam Iman Kristen
Banyak tokoh dalam Alkitab yang mengajarkan kepada kita bahwa beriman tidak mungkin dipisahkan dari berpikir. Yosua dalam menanggapi pesan Allah, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Aku janjikan (Yosua 1:6). Mencoba mengaktualisasikan kepemimpinannya dengan mempberikan perintah kepada kepada para pasukan dan bangsa Israel dalam kerangka strategis untuk merebut Kanaan dan meruntuhkan tembok Yerikho. Tokoh-tokoh lain yang bisa kita lihat kreatifitas mereka dalam menghayati imannya al: Raja Salomo, Yusuf, Rasul Paulus, Tuhan Yesus dll.
Menurut psikolog Robert W. Olson, hambatan-hambatan seseorang untuk menjadi kreatif antara lain:
a. Kebiasaan: kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama dengan cara yang sama
b. Waktu: kesibukan sering dijadikan alasan untuk tidak kreatif, padahal setiap orang, baik yang kreatif sekalipun
mempunyai waktu yang sama 1 hari 24 jam
c. Dibanjiri masalah: Hidup tidak terlepas dari yang namanya masalah, Tetapi jika kita mempu menentukan skla
prioritas, maka kita dapat memandang semua masalah sebagai tantangan kreatif.
d. Tidak ada masalah: Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus menghadapi dan memecahkan
sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan,kita tidak akan pernah
mempunyai masalah.
e. takut gagal: kegagalan manusia dalam berusaha dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,
kehilangan pendapatan, kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
f. Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang: Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memiliki
jawaban langsung. Jadi ketika masalah dikemukakan, kita secara langsung memberikan pemecahan.
g. Kurang memperluas wawasan: Setiap orang harus terus belajar mengembangkan diri, memperluas wawasan
dengan menbaca dan praktik.
h. takut bersenang-senang: Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira, dan santai merupakan
aspek-aspek penting dari proses pemecahan masalah secara kreatif, sedangkan situasi tegang dan stres akan
menumpulkan kreativitas seseorang.
i. Dibutuhkan ide-ide dan gagasan yang fleksibel: Setiap gagasan dan ide baru dab segar akan selalu merangsang
kreativitas seseorang, akan tetapi ide pemecahan masalah di suatu tempat belum tentu tepat diberlakukan
ditempat lain.
2. Kreativitas dalam Iman Kristen
Banyak tokoh dalam Alkitab yang mengajarkan kepada kita bahwa beriman tidak mungkin dipisahkan dari berpikir. Yosua dalam menanggapi pesan Allah, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Aku janjikan (Yosua 1:6). Mencoba mengaktualisasikan kepemimpinannya dengan mempberikan perintah kepada kepada para pasukan dan bangsa Israel dalam kerangka strategis untuk merebut Kanaan dan meruntuhkan tembok Yerikho. Tokoh-tokoh lain yang bisa kita lihat kreatifitas mereka dalam menghayati imannya al: Raja Salomo, Yusuf, Rasul Paulus, Tuhan Yesus dll.
3. Berpikir Kritis
Berpikir seperti ini adalah berpikir secara cepat dan tepat dalam mengamati sesuatu. Cara berpikir seperti ini bisa berupa pandangan atau gagasan yang menolak segala sesuatu yang terjadi karena dirasa tidak sesuai dengan hati nurani atau jalan pikiran yang benar. Kritis merupakan tanda kemampuan berpikir maju dan berkembang.Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut, setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda.akan tatapi apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis,masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya.Oleh karena itu manusia diberikan akal dan pikiran untuk senantiasa berpikir bagaimana menjadikan hidupnya lebih baik dan mampu menjalani suatu masalah sepelik apapun yang di berikan kepadanya
CIRI – CIRI BERPIKIR KRITIS
1.Menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh
pertimbangan
2.Bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan.
3.Dapat menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis.
4.Berani menyampaikan kebenaran meskipun berat dilaksanakan .
5.Bersikap cermat,jujur & ikhlas karena ALLAH baik dalam mengerjakan pekerjaan
yang bertalian dengan agama maupun dengan urusan duniawi.
CIRI – CIRI BERPIKIR KRITIS
1.Menanggapi atau memberikan komentar terhadap sesuatu dengan penuh
pertimbangan
2.Bersedia memperbaiki kesalahan atau kekeliruan.
3.Dapat menelaah dan menganalisa sesuatu yang datang kepadanya secara sistematis.
4.Berani menyampaikan kebenaran meskipun berat dilaksanakan .
5.Bersikap cermat,jujur & ikhlas karena ALLAH baik dalam mengerjakan pekerjaan
yang bertalian dengan agama maupun dengan urusan duniawi.