BAB VII MENGHADAPI TANTANGAN
Hidup manusia selalu diperhadapkan kepada masalah-masalah kehidupan. Semenjak manusia dilahirkan ke dunia ini sampai ajal menjemput dia, manusia selalu mendhadapi masalah, baik masalah yang cukup sederhana maupun masalah yang sangat rumit. Sesederhana dan serumit apapun tantangan yang dihadapi oleh manusia seyogianya harus dhadapi, kendati pun pada kenyataannya tidak sedikit manusia menghindar dari masalah yang dia hadapi dengan berbagai alasan, takut gagal dan lain sebagainya.
Masa remaja sebagai bagian dari proses kehidupan manusia tidak sedikit juga tantangan yang diperhadapkan kepada hidupnya, ditambah lagi remaja adalah suatu masa pencarian jati diri, labil dan mudah terobang ambing. Dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya banyak remaja yang justru mencari jalan pintas dengan harapan cepat dapat dapat mengatasi masalah semisal: Narkoba, Miras, Merokok, Tawuran dll. Cara-cara pintas ini sesungguhnya malah menambah masalah baru dalamhidupnya.
Masa remaja sebagai bagian dari proses kehidupan manusia tidak sedikit juga tantangan yang diperhadapkan kepada hidupnya, ditambah lagi remaja adalah suatu masa pencarian jati diri, labil dan mudah terobang ambing. Dalam menghadapi tantangan dalam hidupnya banyak remaja yang justru mencari jalan pintas dengan harapan cepat dapat dapat mengatasi masalah semisal: Narkoba, Miras, Merokok, Tawuran dll. Cara-cara pintas ini sesungguhnya malah menambah masalah baru dalamhidupnya.
Paul G. Stolz menjelaskan dalam bukunya, seberapa cerdasnya manusia dalam menghadapi kesulitan hidup. Ia mengumpamakan kehidupan ini dijalani sebagai gunung yang harus di daki. Itu sebabnya berdasarkan pendakian tersebut disimpulkan bahwa manusia dapat dibedakan tiga tipe dalam menghadapi tantangan antara lain:
1. Tipe manusia quitter
Tipe manusia quitter adalah tipe manusia yang berhenti, cepat menyerah dalam menghadapi tantangan, belum berupaya sudah mengatakan tidak sanggup. Selalu mengatakan "tidak" ketika ditunjuk atau diminta untuk melakukan sesuatu.
2. Tipe manusia camper
Tipe manusia ini adalah manusia yang berjuang setengah-setengah, separuh jalan. baru sedikit saja berupaya sudah mengatakan cukup. hal itu berarti tipe orang seperti in cepat puas dengan sedikit upaya yang telah mereka lakukan tanpa peduli apakah upaya tersebut mencapai tujuan atau tidak. dalam pendakian, mereka hanya mendaki sampai pada pertengahan, kemudian memutuskan untuk berkemah, tetapi kemudian tidak meneruskan perjalanannya.
3. Tipe manusia climber
Tipe manusia ini adalah manusia yang tidak pernah menyerah dalam perjuangan mencapai keberhasilan demi keberhasilan. Segala bentuk tangangan yang dihadapi dengan penuh optimis akan dihadapi. Tipe manusia climber selalu berpikir ada kemungkinan-kemungkinan alternatif dalam menyelasaikan persoalan, tantangan.
Cara Yesus Mengahadapi tantangan
Ketika Yesus ada ditengah-tengah dunia tidak lepas dari yang namanya tantangan hidup. Hal itu dapat kita lihat ketika Ia melakukan puasa selama 40 hari 40 malam (Lukas 4:1-13), iblis datang untuk mencobai Tuhan Yesus dan tantangan itu dapat dikategorikan dalam tiga bentuk al:
1. Kebutuhan Jasmani: Haus dan Lapar
Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." Dalam keadaan lapar, Tuhan Yesus tentunya dapat tergoda untuk segera mengisi perutNya, apalagi dengan kuasa yang dimilikiNya, Ia pasti bisa merubah batu menjadi roti. Namun Yesus tidak terjemak dengan perkataan si iblis. Jika Yesus mengubah batu menjadi roti, sesungguhnya ia bisa memenuhi rasa laparnya, tetapi sekaligus juga keinginan si iblis. Yesus menolak dengan tegas; Ia mengatakan bahwa manusia bukan hanya hidup dari roti saja, tetapi dari Firman Allah yang jauh lebih penting. Artinya, sesungguhnya dengan berpegang pada Firman Tuhan, kita dapat mengalahkan bujuk rayu iblis yang mengajak kita untuk memuaskan keinginan diri sendiri dengan memanfaatkan kekuasaan dan kemampuan yang kita miliki.
2. kebutuhan Psikologis:Kuasa
Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki.Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!". Ini tangangan yang cukup menggoda. Siapa sih yang tidak tergiur dengan kekuasaan, keberhasilan, kekayaan, kemuliaan, kehormatan, status dll. Syarat yang ditawarkan oleh iblis sesungguhnya mudah, namun dampak dari penyembahan itu dapat mengakibatkan kebinasaan. Itu sebabnya Yesus menolak tawaran si iblis dengan mengatakan bahwa yang harus disembah adalah Allah yang Maha kuasa atas segala-galanya, sang pemberi hidup kekal itu.
Hal demikianpun bisa saja datang kepada kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan jalan pintas atau instan untuk mendapatkan keberhasilan hidup, misalnya; korupsi untuk memperoleh kekayaan, mencontek, menyembah kuasa kegelapan semisal dukun dan orang pintar untuk mendapatkan sesuatu, dll
Hal demikianpun bisa saja datang kepada kita dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan jalan pintas atau instan untuk mendapatkan keberhasilan hidup, misalnya; korupsi untuk memperoleh kekayaan, mencontek, menyembah kuasa kegelapan semisal dukun dan orang pintar untuk mendapatkan sesuatu, dll
3. Kuasa Spiritual: Iman
Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Tantangan selanjutnya untuk mencobai Tuhan Allah. Iblis mengajak Yesus untuk membuktikan pertolongan dan perlindungan yang Allah akan berikan. dalam kehidupan kita sehari haripun hal demikian sering kali terjadi, semisal melakukan tindakan yang berbahaya atau beresiko tinggi dengan pemikiran, "tidak akan terjadi apa apa, semuanya akan beres, Allah akan menjaga . Tawaran untuk bertindak ceroboh, ugal-ugalan biasa saja dilakukan supaya kelihatan hebat oleh orang lain. tentunya hal-hal demikian harus dihindari.
Senjata Mengahadapi Tantangan
Tuhan Yesus dalam mengahdapi tantangan dalam hidupNya menggunakan Firman Tuhan untuk menjawab tantangan iblis dengan mengucapkan "Ada tertulis". Rasul Paulus dalam Efesus 6:10-20 menegaskan bahwa tiap orang percaya harus mempunyai perlengkapan senjata rohani untuk menghadapi tipu muslihat iblis:
a. Ikat pinggang kebenaran
b. baju zirah
c. kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
d. Perisai Iman
e. Ketopong keselamatan
f. Pedang Roh berupa Firman Allah
g. Doa tiap waktu di dalam Roh
h. Permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.
Kalau kita melihat perlengkapan senjata-senjata di atas, tidak satu pun dari diri sendiri, tetapi semuanya bersumber dari Allah semata. memang kita harus menyadari bahwa kekuatan kita bergantung pada Firman Allah dan kuasaNya. Hal yang sangat mustahil jika kita hanya bersandar pada kemampuan dan kekuatan kita
Tantangan selanjutnya untuk mencobai Tuhan Allah. Iblis mengajak Yesus untuk membuktikan pertolongan dan perlindungan yang Allah akan berikan. dalam kehidupan kita sehari haripun hal demikian sering kali terjadi, semisal melakukan tindakan yang berbahaya atau beresiko tinggi dengan pemikiran, "tidak akan terjadi apa apa, semuanya akan beres, Allah akan menjaga . Tawaran untuk bertindak ceroboh, ugal-ugalan biasa saja dilakukan supaya kelihatan hebat oleh orang lain. tentunya hal-hal demikian harus dihindari.
Senjata Mengahadapi Tantangan
Tuhan Yesus dalam mengahdapi tantangan dalam hidupNya menggunakan Firman Tuhan untuk menjawab tantangan iblis dengan mengucapkan "Ada tertulis". Rasul Paulus dalam Efesus 6:10-20 menegaskan bahwa tiap orang percaya harus mempunyai perlengkapan senjata rohani untuk menghadapi tipu muslihat iblis:
a. Ikat pinggang kebenaran
b. baju zirah
c. kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera
d. Perisai Iman
e. Ketopong keselamatan
f. Pedang Roh berupa Firman Allah
g. Doa tiap waktu di dalam Roh
h. Permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus.
Kalau kita melihat perlengkapan senjata-senjata di atas, tidak satu pun dari diri sendiri, tetapi semuanya bersumber dari Allah semata. memang kita harus menyadari bahwa kekuatan kita bergantung pada Firman Allah dan kuasaNya. Hal yang sangat mustahil jika kita hanya bersandar pada kemampuan dan kekuatan kita