Pertanyaannya sekarang bagaimana Yakub supaya bisa keluar dari ketakutan yang menghimpit kehidupannya, bagaimana ia bisa mememnangkan pergumulannya? Pertama: Menyediakan Waktu Khusus Buat Tuhan:Yakub sungguh sangat menyadari bahwa membangun relationship dengan Tuhan sangatlah penting. Sampai-sampai istrinya, anak-anaknya dan segala harta miliknya diungsikannya terlebih dahulu ke seberang sungai Yabok (Kejadian 32:23-24). Hal itu berarti Yakub ingin fokus dengan Tuhan. Yakub ingin mencurahkan segala kesesakannya , ketakutannya pada Allah. Yakub sadar membangun hubungan dengan Tuhan diatas segala-galanya . Yakub sadar hanya dengan memohon kepada Tuhanlah rasa geram, kemarahan, kejengkelan dan dendam pada diri Esau dapat diubah. Sekalipun dalam Kejadian 32:18-21 Yakub mempersiapkan strategi untuk mengatasi kakaknya itu, namun itu bukanlah hal yang utama.
Betapa pentingnya kita menyediakan waktu khusus buat Tuhan. Membangun relationship dengan Tuhan. Itu sebabnya Yesus menyampaikan kepada murid-muridNya “jikalau kamu berdoa masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah (Matius 6:6). Yesus pun yang adalah Tuhan yang Maha Kuasa itu, Sang pemilik segala sesuatu itu tetap menyediakan waktuNya khusus untuk berdoa (Markus 1:35), bahkan Yesus berdoa semalaman (Lukas 6:12) Berdoa bukan persoalan seberapa pintar Anda merangkai kata demi kata, berdoa bukan persoalan ada atau tidak adanya waktu saudara. Tetapi berdoa adalah persoalan mau atau tidak maunya kita menyediakan hati, waktu kita bagi Tuhan. Banyak hal yang bisa kita lakukan dengan doa. Bahkan John Wesly berkata “ Allah tidak akan berbuat apapun selain menjawab doa”. Inilah yang disadari oleh Yakub, Yesus dan tokoh-tokoh lainnya sehingga mereka menyediakan waktunya, memberi hatinya untuk berdoa. Kedua: Berani Bayar Harga: Untuk memenangkan sebuah pertarungan, menang atas pergumulannya, Yakub harus berani bayar harga. Sampai-sampai sendi pangkal pahanya terpelecok (Kejadian 32:25), hal ini membuat Yakub jadi pincang. Ini harga yang harus dibayar oleh Yakub. Kekristenan bukan hanya sekedar yang penting percaya. Kekeristenan bukan hanya sekedar yang penting saya sudah diselamatkan. Memang benar bahwa keselamatan itu hanya oleh anugerah Allah semata, tidak sedikit pu andil manusia didalamnya. Tetapi perjalanan, pengalaman kerohanian kita tidak sampai disitu. Ada proses demi proses yang akan kita alami. Jadi, ketika kita percaya kepada Yesus bukan berarti hidup kita tidak ada persoalan lagi, segala sesuatu menjadi gampang seperti yang dilontarkan oleh teologi kemakmuran/kesuksesan, “mengajarkan bahwa kemakmuran dan sukses (kaya, berhasil, dan sehat sempurna) adalah tanda-tanda eksternal dari Allah untuk orang-orang yang dikasihinya”Yesus tidak pernah memberikan garansi kalau hidup murid-muridNya (baca orang Percaya) luput dari persoalan hidup, luput dari penderitaan. Bahkan Yesus berkata bahwa kita ditempatkan seperti domba ditengah-tengah serigala. Yesus juga berkata setiap orang yang mau mengikut Aku ia harus menyangkal diri, memikul salib (Lukas 9:23). Tiga: Tidak Gampang Menyerah: Kalimat “Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi, jika Engkau tidak memberkati aku” (Kejadian 32:26). Sendi pangkal paha Yakub yang terpelecok itu, permintaan laki-laki yang bergulat dengan dia “supaya mengijinkan ia pergi, tidak serta merta membuat semangat Yakub surut. Artinya apa? Yakub adalah pribadi yang tidak gampang menyerah. Paul G. Stoltz mengumpamakan kehidupan ini dijalani sebagai gunung yang harus didaki. Dan berdasarkan pendakian yang dilakukan dapat dibedakan tiga tipe manusia:
- Tipe manusia Quitter: Yakni orang-orang yang cepat menyerah dalam menghadapi persoalan.
- Tipe manusia Camper: Yakni orang-orang yang berjuang setengah-setengah, separuh jalan.
- Tipe manusia Climber: Yakni orang-orang yang tidak pernah menyerah dalam berjuang.
Hidup kita tidak terlepas dari yang namanya pergumulan. Dan setiap pergumulan hidup yang datang menerpa kita tentunya kita ingin memenangkannya. Itu sebabnya untuk memenangkan sebuah pergumulan, Anda harus menjadi pribadi-pribadi yang tidak gampang menyerah, berani bayar harga dan menyediakan waktu khusus buat Tuhan. Dan itulah yang dilakukan oleh Yakub sehingga ia “MENANG ATAS PERGUMULAN” amin… Ayat bacaan Kejadian 32:22-28