Oleh: Joel Nababan, S.Th
Apakah Anda pernah mengalami ketakutan? Atau sekarang ini Anda sedang dihantui oleh perasaan takut? . Ketakutan adalah salah satu emosi negatif dan digambarkan sebagai mekanisme bertahan hidup yang digunakan oleh tubuh ketika merasakan ancaman. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.Takut sesungguhnya sifat alamiah menusia. Itu sebabnya semua manusia yang ada dibawah kolong langit ini pernah mengalami rasa takut. Namun yang jadi persoalan adalah jangan sampai ketakutan itu mendominasi, merajai kehidupan Anda. Dan ketika ketakutan merajai kehidupan Anda, tentunya akan berbahaya terhadap perjalanan kehidupan Anda kedepan. Ketakutan dibagi dalam dua bagian. Ada ketakutan yang normal, misal takut sendirian, takut ketika menghadapi sebuah wawancara, takut dengan tempat tertentu dll. Sementara ketakutan yang kedua, kecemasan, ketakutan yang luar biasa secara terus menerus bisa jadi mengalami fobia. Fobia tidak hanya rasa takut yang ekstrem, tapi juga ketakutan yang irasional.
Apakah Anda pernah mengalami ketakutan? Atau sekarang ini Anda sedang dihantui oleh perasaan takut? . Ketakutan adalah salah satu emosi negatif dan digambarkan sebagai mekanisme bertahan hidup yang digunakan oleh tubuh ketika merasakan ancaman. Beberapa ahli psikologi juga telah menyebutkan bahwa takut adalah salah satu dari emosi dasar, selain kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.Takut sesungguhnya sifat alamiah menusia. Itu sebabnya semua manusia yang ada dibawah kolong langit ini pernah mengalami rasa takut. Namun yang jadi persoalan adalah jangan sampai ketakutan itu mendominasi, merajai kehidupan Anda. Dan ketika ketakutan merajai kehidupan Anda, tentunya akan berbahaya terhadap perjalanan kehidupan Anda kedepan. Ketakutan dibagi dalam dua bagian. Ada ketakutan yang normal, misal takut sendirian, takut ketika menghadapi sebuah wawancara, takut dengan tempat tertentu dll. Sementara ketakutan yang kedua, kecemasan, ketakutan yang luar biasa secara terus menerus bisa jadi mengalami fobia. Fobia tidak hanya rasa takut yang ekstrem, tapi juga ketakutan yang irasional.
Ketatakutan bisa timbul dari persoalan-persoalan yang dihadapi oleh seseorang. Persoalan-persoalan hiduop tentunya tidak bisa terlepas dari hidup manusia. Setiap saat, setiap waktu yang namanya manusia pasti disuguhkan dengan persoalan. Persoalan tidak memandang siapa yang ingin dijadikan mangsa. Apakah dia orang melarat, hina, kaya, terpandqang, orang beragama atau tidak, orang alim atapun orang lalim.
Merujuk kepada pengalaman 12 murid yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus, dimana pada waktu itu mereka sedang berada di danau Galilea: "lalu mengamuklah taufan yang sangat dasyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu penuh dengan air". Taufan yang sangat dasyat menggambarkan murid-murid sedang diperhadapkan dengan kesulitan yang luar biasa. Danau Galilea terkenal dengan ombak yang sangat ganas dan tiba-tiba. Kesulitan yang diperhadapkan kepada para murid berdampak pada kondisi psikologi mereka, sehingga mereka mengalami ketakutan. Than Yesus pun menegur mereka "Mengapa kamu begitu takut?". Dari sini dapat kita pahami bahwa "persoalan" dapat menimbulkan "ketakutan".
Kata "takut" dalam konteks ini diambil dari kta "Fearfull" yang berarti: dasyat, hebat, luar biasa. Jadi katakutan yang dialami murid-murid ketakutan yang luar biasa, tidak wajar, tidak manusiawi, takut yang ektrim (fabio). Mari kita mencoba masuk dalam situasi yang dialami murid-murid, dan melihat bagaimana ekspresi yang ditampilkan ketika ketakutan itu datang. Mungkin ada yang histeris, panik, pucat, bahkan putus asa. dari pengalaman para murid ini kita mengerti, bahkan dalam realitas kehidupan, kita dapat melihat; ada orang mati karena ketakutan, pucat pasi karena ketakutan, ada orang tidak buka usaha karena ketakutan, ada orang struk, traumatik, defresi, gila karena ketakutan, bahkan lebih dari pada itu ada orang hilang pengharapannya karena ketakutan.
Berdasarkan pembacaan Markus 4:35-41, ada bebrapa "DAMPAK SEBUAH KETAKUTAN"
1. Membuat Iman Tidak Berfungsi secara maksimal
Merujuk kepada pengalaman 12 murid yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus, dimana pada waktu itu mereka sedang berada di danau Galilea: "lalu mengamuklah taufan yang sangat dasyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu penuh dengan air". Taufan yang sangat dasyat menggambarkan murid-murid sedang diperhadapkan dengan kesulitan yang luar biasa. Danau Galilea terkenal dengan ombak yang sangat ganas dan tiba-tiba. Kesulitan yang diperhadapkan kepada para murid berdampak pada kondisi psikologi mereka, sehingga mereka mengalami ketakutan. Than Yesus pun menegur mereka "Mengapa kamu begitu takut?". Dari sini dapat kita pahami bahwa "persoalan" dapat menimbulkan "ketakutan".
Kata "takut" dalam konteks ini diambil dari kta "Fearfull" yang berarti: dasyat, hebat, luar biasa. Jadi katakutan yang dialami murid-murid ketakutan yang luar biasa, tidak wajar, tidak manusiawi, takut yang ektrim (fabio). Mari kita mencoba masuk dalam situasi yang dialami murid-murid, dan melihat bagaimana ekspresi yang ditampilkan ketika ketakutan itu datang. Mungkin ada yang histeris, panik, pucat, bahkan putus asa. dari pengalaman para murid ini kita mengerti, bahkan dalam realitas kehidupan, kita dapat melihat; ada orang mati karena ketakutan, pucat pasi karena ketakutan, ada orang tidak buka usaha karena ketakutan, ada orang struk, traumatik, defresi, gila karena ketakutan, bahkan lebih dari pada itu ada orang hilang pengharapannya karena ketakutan.
Berdasarkan pembacaan Markus 4:35-41, ada bebrapa "DAMPAK SEBUAH KETAKUTAN"
1. Membuat Iman Tidak Berfungsi secara maksimal